Senin, 27 April 2009

Kesembuhan karena Anugerah


Mana ada orang sakit yang tidak ingin sembuh. Semua orang mau sembuh. Pulih, sembuh dan sehat adalah kebutuhan mendasar.

Oleh sebab itu, selama tiga tahun penuh Kristus menyembuhkan banyak orang. Namun kita keliru kalau beranggapan bahwa tujuan kedatangan Kristus adalah untuk menyembuhkan orang sakit. Bukan itu tujuan misi-Nya. Pernah pada suatu pagi Kistus diberitahukan oleh para murid bahwa sudah ada banyak orang berkmpul untuk minta disembuhkan. Apakah Kristus memenuhi permintaan itu? Tidak. Bahkan, menjumpai mereka pun tidak. Kristus menjawab,”Marilah kita pergi ke tempat lan, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” [Markus 1:32-38]
Tujuan kedatangan Kristus adalah untuk memberitakan Injl.

Kalau begitu, mengapa Kristus menyembuhkan banyak orang? Kita keliru kalau mengira bahwa Kristus menyembuhkan karena orang-orang itu beriman dan minta disembuhkan.

Memang, ada beberapa kasus di mana orang yang disembuhkan tu beriman. Misalnya, kepada oran kusta yan baru disembuhkan Kristus bekata,”Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” [Lukas 17:19].. Contoh lain, Kristus bertanya kepada dua orang buta,”Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya? Mereka menjawab: “Ya Tuhan, kam percaya.” Lalu Yesus menjamah mata meeka sambil berkata: “Jadilah kepadamu menurut imanmu.” [Matius 9:28-29]. Contoh berikut, Kristus berkata kepada seorang ayah, “jangan takut, percaya saja!” [Markus 5:36].

Tetapi sebaliknya pun ada, yaitu ada beberapa kasus di mana orang yang disembuhkan itu sama sekali tidak beriman. Misalnya, orang yang disembuhkan setelah tiga puluh delapan tahun sakit, sama sekali tidak percaya kepada Kristus, bahkan nama Kristus pun ia sama sekali tidak tahu. Ketika orang itu ditanya siapa yang telah menyembuhkannya, ia tidak bisa menjawab. Tertulis, “Tetapi orang yang baru disembuhkan itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.” [Yohanes 5:13]. Contoh lain adalah penyembuhan seorang ibu yang telah delapan belas tahun tidak bisa berdiri tegak yang dicatat di Lukas 13:10-13. Contoh berikut adalah penyembuhan sepuluh orang kusta. Agaknya sembilan dari sepuluh orang kusta itu tidak tahu apa-apa tentang iman, bahkan ketika sudah sembuh mereka sama sekali tidak berterima kasih kepada Kristus [Lukas 17:11-19].

Jadi, ada kasus penyembuhan dengan iman, namun sebaliknya ada pula kasus penyembuhan tanpa iman. Kalau begitu, apa sebabnya Kristus menyembuhkan orang sakit? Ada dua penyebab yang ditulis Alkitab.

Penyebab pertama, terdapat dalam ucapan Kristus kepada para murid sebagai berikut: “Pergilah dan beritakanlah, Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit…” [Matius 10:8]. Ia juga berkata,”Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” [Lukas 11:20]. Jadi, Kristus menyembuhkan orang sakit dan melakukan mujizat lain untuk memperkuat berita Injil tentang datangnya Kerajaan Allah. Kristus menyembuhkan orang sakit sebagai tanda datangnya sebuah zaman baru, yaitu zaman kedatangan Kristus.

Penyebab kedua, dan ini penyebab yang lebih langgeng. Tedapat sejumlah ayat yang mencatat bahwa Kristus menyembuhkan karena belas kasihan. Misalnya, “Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeaklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.” [Matius 14:14]. Contoh lain, “Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.” [Matius 20:34]. Contoh berikutnya, “Maka tergeraklah hati-Na oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” [Markus 1:41].
Kristus menyembuhkan karena belas kasihan lalu Ia memberikan kesembuhan sebagai anugerah.

Jadi, kita boleh menyimpulkan bahwa Kristus menyembuhkan karena anugerah. Orang-orang sakit itu disembuhkan bukan karena prestasi iman mereka atau prestasi doa mereka, melainkan semata-mata karena anugerah Tuhan.

Apa itu anugerah? Anugerah adalah pemberian yang kita terima bukan karena kita berhak menerimanya, melainkan diberikan karena kemurahan hati. Kita meminta kesembuhan karena anugerah Kristus.

Anugerah adalah sifat Kristus. Ketika Yohanes merangkum diri Yesus, maka ditulisnya kalimat ini, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melhat kemliaan-Nya… penuh kasih karunia dan kebenaran.” [Yohanes 1:14]. Perhatikan ungkapan “penuh kasih karunia.” Lalu Yohanes menulis sebuah kalimat lagi: “Karena dari kepenuhan-Na kita semua telah menerima kasih kaunia demi kasih karunia.” [Yohanes 1:16]. Perhatikan bahwa dalam tiap kalimat itu dipakai kata penuh atau kepenuhan. Luber atau meluap. Apanya yang luber? Menurut ayat itu: anugerah demi anugerah atau anugerah yang satu disusul anugerah berikutnya.

Ibarat botol air yang luber, Kristus adalah sumber anugerah yang luber. Ia adalah sumber anugerah kesembuhan, anugerah kehidupan, dan anugerah keselamatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar