Rabu, 16 Desember 2009

Terima kasih Bapa

Ikut Misi Pelayanan Gereja Tiberias yang kujalani selama 3 tahun terakhir banyak memberikan pengalaman dan menumbuhkan imanku. Ketika aku flashback kembali kehidupanku, rasanya sangat aneh kalo sekarang aku menghabiskan banyak waktu, tenaga, dana dan banyak hal digereja. Dari kecil sampai kelas 3 SMU aku tidak pernah menginjakkan kakiku di gereja, aku menginjakkan kakiku di gereja waktu mulai kelas 3 SMU sampai aku merantau.

Dijakarta aku ke gereja hanya waktu aku masih nganggur, setelah bekerja dan ikut kuliah sabtu Minggu, aku jadi males ke gereja, tidak pernah lagi buka alkitab, tidak pernah lagi mendengarkan firman dan lagu rohani juga ogah dengarnya.aku menjalaninya dengan nafsu dunia yang sangat menyala,

tapi kemudian aku merasakan kekosongan yang amat dalam, iseng kegereja tiberias bekasi, karena diajak teman, jadinya ngikut, dengar firman Tuhan, aku lupa firmannya tapi membuatku sangat tentram, memang masalah ada, tpi itu membuatku mengubah cara berfikir. "Terserah apa kata dunia, tapi aku punya TUhan yang tidak akan pernah mempermalukan umat jemaatnya" dan "jangan pernah takut" beriman itu selalu mengiang dalam fikiranku, hanya dalam 3 minggu aku kegereja, aku bilang begini"Tuhan, aku mau melayani, kalo aku tetap hidup begini aku pasti terhilang lagi"dan benar, pulangnya langsung ada pengumuman penerimaan pelayan Tuhan. dari situ sampai sekarang aku merasakan banyak hal. aku bukan saja melihat kebaikan dan mujizatnya, tapi juga mengalami banyak hal bersama Tuhan

Apa yang mustahil bagiku, apa yang aku anggap tidak mungkin, semuanya bisa terjadi sepanjang aku setia dan taat, Terima kasih Bapa buat semua berkat yang sudah Engkau berikan, buat keluarga, buat teman teman yang terbaik yang Engkau pilihkan untuk berada si sekitarku. Terima kasih Bapa, Engkau yang selalu sabar, selalu menjagaku,.. terima kasih Bapa

Selasa, 10 November 2009

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan

Christian graphics comment graphics

Di dalam Filipi 4:4 Rasul Paulus berkata: Bersukacitalah senantiasa dalam
Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

Bisakah kita benara-benar bersukacita di dalam segala keadaan?

Alkitab mengajarkan beberapa strategi berikut ini:

1. Janganlah Kuatir tentang Apa pun
Juga

Kekuatirkan tidak dapat mengubah apapun juga. Berjerih lelah dan bersusah hati
tanpa melakukan apapun, itu kekuatiran. Tidak ada apa pun yang bisa dihasilkan
dari kekuatiran.

Kekuatiran adalah sebuah respons dari hasil pembelajaran dan latihan. Kita belajar kuatir dari; orang tua; pasangan; sahabat;
atau dari pengalaman hidup.

Ada kabar baiknya. Karena kuatir adalah hasil
dari pembelajaran maka kita bisa belajar untuk tidak mudah kuatir.

Bagaimana belajar untuk tidak menjadi kuatir? Tuhan Yesus berkata: "Sebab
itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
(Matius 6:34).

Maksud- Nya, "Janganlah membuka
payung, kecuali hujan turun." Jangan kuatir akan hari esok. Nikmatilah
hidup hari ini pada saat ini juga. Lakukanlah sesuatu yang bisa Anda kerjakan
sekarang, serahkanlah hasilnya kepada Tuhan.

Lakukanlah apa yang menjadi bagian tanggung jawab kita dan serahkan kepada
Tuhan apa yang menjadi bagian dan tanggung jawab Tuhan yaitu: hasil dari
pekerjaan kita!

2. Berdoalah untuk Segala Sesuatu

Selanjutnya, sebagai ganti kuatir, gunakanlah waktu kita untuk berdoa kepada
Tuhan. Apabila kita berdoa sebanyak apa yang kita kuatirkan, maka kekuatiran
kita akan berkurang; damai sejahtera akan memenuhi hati dan pikiran kita.

Beberapa orang berpikir bahwa Tuhan hanya peduli akan urusan-urusan rohani
saja, seperti berapa banyak orang yang telah saya undang datang ke gereja atau
masalah-masalah pelayanan gereja.

Apakah Tuhan menaruh perhatian atas keuangan kita? Atas kesehatan kita? Atas
masa depan study anak-anak kita?

Jawabannya: Ya, Dia peduli atas setiap rincian hidup Anda; Itu berarti bahwa Anda bisa membawa semua masalah Anda
kepada Tuhan lewat doa.

3. Ucapkanlah Syukur kepada Tuhan
atas segala sesuatu

Setiap kali kita berdoa,
kita harus menyertakan ucapan syukur di dalam doa-doa kita.

Apabila kita melatih diri kita untuk mengucap syukur kepada Tuhan; maka hal ini
akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. Kita akan menjadi lebih kuat
dalam menghadapi stress atau tekanan hidup dan tidak mudah terserang penyakit.

Mengucap syukur akan membuat hidup menjadi lebih berbahagia. Orang yang tidak
tahu mengucap syukur adalah orang yang menderita dan tidak berbahagia hidupnya.
Mereka tidak pernah merasa puas. Tidak pernah merasa cukup.

Apabila kita melatih kebiasaan mengucap syukur dalam segala hal, maka kita
sedang mengurangi stress di dalam hidup kita.

4. Pikirkanlah Hal-Hal yang Benar

Jika kita ingin mengurangi stress dalam hidup kita, kita harus mengubah cara
kita berpikir karena cara kita berpikir akan menentukan perasaan kita. Dan
perasaan kita akan menentukan tindakan kita.

Alkitab mengajarkan bahwa jika kita mau mengubah hidup kita, kita perlu
mengubah apa yang selalu kita pikirkan.

Kita sendiri harus memutuskan untuk memikirkan hanya hal-hal yang benar dan
sedap didengar. Sebab Akar penyebab stress adalah karena kita memilih cara
berpikir yang salah; cara berpikir yang membesar-besarkan kekuatiran; cara
berpikir yang negatif, yang mana semua itu bisa membuat kita menjadi stress.

Kita perlu menaruh perhatian dan memikirkan janji Firman
Tuhan; mengingat kebaikan Tuhan atas hidup kita.

Apakah hasilnya bila kita tidak KUATIR; BERDOA untuk SEGALA SESUATU, MENGUCAP
SYUKUR dan BERFOKUS kepada HAL-HAL yang BENAR?

Rasul Paulus memberitahu kita hasilnya adalah "Damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
( Filipi 4:7)

Dijamin deh

Kamis, 05 November 2009

PUSATKAN PIKIRAN PADA YANG BAIK DAN BENAR

[SQ]

Renungan Harian

“Air Hidup”

Selasa, 3 November 2009

Baca: Matius 13:24-30

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.” Matius 13:24

Seorang penulis buku terkenal, John C. Maxwell, mengatakan bahwa sesungguhnya medan peperangan terbesar ada di pikiran manusia.

Pikiran itu sangat kuat dan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dengan pikiran kita. Ada pepatah yang mengatakan: “Menabur dalam pikiran akan menuai tindakan; menabur dalam tindakan akan menuai kebiasaan; menabur kebiasaan akan menuai karakter dan menabur karakter akan menuai tujuan hidup.”

Pikiran kita seperti tanah, tidak pernah memilih dan mempedulikan jenis benih apa yang hendak kita tanam. Jika kita menabur benih jagung, tanah akan meresponsnya, lalu menumbuhkannya. Begitu juga bila kita menabur benih padi atau mungkin lalang, rumput liar dan juga tanaman tanaman pengganggu sekali pun, tanah tetap saja akan merespons benih itu dan menumbuhkannya juga.

Apa pun yang kita tanamkan dalam pikiran, entah itu hal-hal yang baik atau pun negatif, pikiran kita akan segera menerima, merespons dan menumbuhkannya, tidak peduli hal itu akan berdampak positif/negatif terhadap kehidupan kita: membawa kepada keberhasilan atau sebaliknya menuju kehancuran. Sadar atau tidak, seringkali kita memperkatakan hal-hal buruk tentang diri kita sendiri: hidupku penuh masalah, aku tidak akan berhasil, sakitku tidak akan sembuh, keluargaku hancur berantakan, aku bodoh, aku tidak punya apa-apa (miskin), masa depanku suram dan sebagainya. Hal-hal negatif yang kita ucapkan itu akan direspons oleh pikiran kita dalam bentuk sikap dan tindakan, yang pada saatnya akan menghasilkan sesuatu yang sama persis seperti yang kita tanam. Namun bila yang kita tanam hal-hal positif: semangat atau rasa percaya diri, pikiran kita juga akan merespons hal itu ke dalam sikap dan tindakan kita sehingga hidup kita akan menjadi seperti yang kita harapkan. Oleh karenanya firman Tuhan mengingatkan, “...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8).

Benih yang kita tanam dalam pikiran menentukan hasil akhir kehidupan kita!

Model Lukisan

Suatu hari seorang pelukis Kristen sedang mencari model untuk lukisannya. Setelah beberapa lama, dia menemukan seorang anak kecil yang cocok.

"Nak, maukah kamu menjadi model untuk lukisanku?" tanya pelukis itu.

"Mau!" kata anak itu dengan semangat.

Lalu pelukis itu mengajak ke rumahnya.

"Tunggu yah, nak! Saya mau ambil peralatan lukis saya."

"Baik, Om!"

Tak beberapa lama, pelukis itu kembali dan mulai melukis anak.

Akhirnya, lukisan itu selesai dan pelukis itu sangat puas dengan lukisannya dan modelnya. Pelukis itu lalu memberikan hadiah yang banyak kepada anak itu. Anak itu sangat senang sekali menerima hadiah itu.

Lalu anak itu berkeliling dan melihat lukisan-lukisan yang tergantung di rumah pelukis itu. Sewaktu melihat suatu lukisan yang amat mengerikan, lukisan yang melukiskan seorang setengah baya yang digantung di kayu salib dan bermahkota duri dan berlumuran darah. Anak itu beteriak dan pelukis itu pun menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi.

Anak itu bertanya,"Siapakah orang ini?"

"O....Dia Yesus."

"Om memberiku begitu banyak hadiah kepadaku karena aku menjadi model Om selama beberapa menit. Apa yang Om berikan kepada Dia? Dia pasti sangat menderita dalam pose seperti itu."


Apa yang Anda telah berikan kepada Tuhan Yesus sebagai ucapan terima kasih atas pengorbanan- Nya di kayu salib?

Pasti Bisa

Seorang pemain gelandang University of Louisiville bermimpi ingin menjadi pemain football yang profesional. tetapi sayang waktu udah di wisuda ternyata tidak ada satupun klub yang berniat menawarinya masuk dalam tim mereka. Anak muda ini tidak menyerah begitu saja, dia lalu mencoba mengirim lamaran ke beberapa tim dan akhirnya dapat juga kesempatan dicoba di Pittsburgh Steelers. Tapi sekalipun dia udah coba sekeras mungkin, dia akhirnya tetap ditolak juga. Banyak dari teman-temannya bilang, " Kamu tuh sial banget yach! Tempat kamu bukan di sini kali! Udah gantung sepatu aja! Tetapi dia tetap nekat masuk ke klub lain, kirim lamaran, tapi lagi-lagi dia tetap tidak berhasil.

Kebanyakan orang ketika mengalami gagal berkali-kali terus menyerah, namun anak muda ini tetap tidak menyerah. Dia tahu betul bagaimana kemampuannya dan meyakini bahwa suatu saat pasti impiannya menjadi kenyataan. Dia tetap sabar, tekun, terus latihan dan berusaha meraih kesempatan.

Pada suatu saat, dia mendapat undangan untuk dicoba di Tim Baltimore dan.... dia berhasil mencetak tiga gol berturut-turut. Sejak saat itu, kariernya melesat dan dia tercatat menjadi pemain gelandang terbaik yang pernah main di NFL, dialah Johnny Unitas.

Karena kegigihan, kesabaran, ketekunan, kemauan untuk terus berlatih, dan sikap optimis, sang pemuda yang berulang kali ditolak, malah menjadi pemain terbaik di NFL.

Di dalam Tuhan, sebenarnya kita bisa meraih semua mimpi-mimpi kita. Terkadang yang membuat kita gagal itu sebenarnya adalah diri kita sendiri, bukan kegagalannya. Kalau kita fokus pada sasaran mimpi kita dan punya keyakinan kalo kita bisa, pasti suatu saat mimpi kita akan menjadi kenyataan. Tidak semua kesuksesan itu diraih dengan cara mudah dan instan.

Jatuh bangun sewaktu membangun mimpi adalah hal biasa. Hanya orang yang tidak berhenti untuk mencoba yang suatu saat bakal meraih impiannya.

Andalkan Tuhan, bulatkan tekad, dan jangan berhenti untuk terus mencoba, maka suatu saat pasti kesempatan emas terbuka untuk meraih impian.

" Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau kemanapun engkau pergi. "
( Yosua 1 : 9 )

Tuhan Yesus memberkati..

Senin, 02 November 2009

thanks venan again

kemarin pelayanan, tapi datangnya sesi 4. tadinya siy dah ga mau datang sebab badanku lagi pegal bangat, mana perut mules terus, tapi karena ingat bawa duitnya YUKI jadinya datang deh. trus waktu sesi 4, jadwal jadi singer, lagi dimimbar, ehkk ada venan


trus waktu ibadah sesi 5 dah selesai, aku ngambil air minum di ruangan pasutri, ternyata dia ada. ngobrol ngobrol sebentar, ternyta dia ngajakin pulang bareng. ho ho ho, senang bangat ai. soalna smua orang meninggalkan diriku pan kalo pulang ndiri cepiii ndak ada yang di godain, kalo ada yg barengkan jadi happy.

ekkkhh waktu lagi di bonceng gitu, dia cerewetin aku, karena pulang malam dan ndak ada temanna. haizzz, seumur umur baru kemarin ada cowok yg marahin aku karna pulang malam.

tapi dia baikk kok ngantarin mpe dapat angkot 25 yg banyak orangnya. jadi jadi enak nak cuman 1. dia bawa motor masih kayak bawa sepeda,.. ha ha ha ha aneh, baru kali ini juga aku di bonceng ma cowo kaya naik sepeda..

senangnyaa,.. thakyu venan

Jumat, 09 Oktober 2009

Berdoa sampai segala sesuatu terjadi

Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya.

Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya.

Hal ini dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun- tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan tersia-sia.

Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblis pun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya " Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu tidak bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya."

Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat tidak masuk akal dan salah. Pikiran tersebut kemudian membuat laki-laki itu putus asa dan patah semangat.

"Mengapa aku harus bunuh diri seperti ini?" pikirnya. "Aku akan menyisihkan waktuku, dengan sedikit usaha, dan itu akan cukup baik."

Dan itulah yang direncanakan, sampai suatu hari diputuskannya untuk berdoa dan membawa pikiran yang mengganggu itu kepada Tuhan.

"Tuhan," katanya " Aku telah bekerja keras sekian lama dan melayaniMu, dengan segenap kekuatanku melakukan apa yang Kau inginkan. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa? Mengapa aku gagal?'"

Tuhan mendengarnya dengan penuh perhatian," Sahabatku, ketika aku memintamu untuk melayaniKu dan kau menyanggupi, Aku berkata bahwa tugasmu adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu seperti yang telah kau lakukan. Tapi tidak sekalipun Aku berkata bahwa kau mesti menggesernya. Tugasmu hanyalah mendorong. Dan kini kau datang padaKu dengan tenaga terkuras, berpikir bahwa kau telah gagal. tetapi apakah benar? Lihatlah dirimu. Lenganmu kuat dan berotot, punggungmu tegap dan coklat, tanganmu keras karena tekanan terus- menerus, dan kakimu menjadi gempal dan kuat. Sebaliknya kau telah bertumbuh banyak dan kini kemampuanmu melebihi sebelumnya. Meski kau belum menggeser batu itu. Tetapi panggilanmu adalah menurut dan mendorong dan belajar untuk setia dan percaya akan hikmatKu. Ini yang kau telah selesaikan. Aku, sahabatku, sekarang akan memindahkan batu itu. "

Terkadang, ketika kita mendengar suara Tuhan, kita cenderung menggunakan pikiran kita untuk menganalisa keinginanNya, sesungguhnya apa yang Tuhan inginkan adalah hal-hal yang sangat sederhana agar menuruti dan setia kepadaNya....

Dengan kata lain, berlatih menggeser gunung-gunung, tetapi kita tahu bahwa Tuhan selalu ada dan Dialah yang dapat memindahkannya. Ketika segalah sesuatu kelihatan keliru.... lakukan P.U.S.H. (PUSH = dorong)
Ketika pekerjaanmu mulai menurun.... lakukan P.U.S.H.
Ketika orang-orang tidak berlaku seperti yang semestinya mereka lakukan.... lakukan P.U.S.H.
Ketika uangmu seperti "lenyap" dan tagihan-tagihan mulai harus dibayar.... lakukan P.U.S.H.

P. Pray
U. Until
S. Something
H. Happens
PUSH = Pray Until Something HAPPENS!!
(Berdoalah sampai sesuatu terjadi)

Rabu, 16 September 2009

PERPULUHAN

Christian graphics comment graphics



Kebanyakan orang KRISTEN masih belum mengerti kenapa mereka
harus memberikan perpuluhan dan persembahan lain ke rumah TUHAN. Dan menuding
bahwa hal itu hanya akal-akalan gereja untuk mengeruk uang jemaat dan memperkaya
hamba TUHAN. Banyak pula yang mengeluh mengapa hidupnya selalu susah, tetap
miskin, padahal sudah aktif di gereja dan memberikan perpuluhan.

Saat saya mempelajari lebih dalam mengenai hal ini, WOW… ternyata ada perkara luar biasa yang tersembunyi di dalamnya. Banyak orang yang hanya memberi persembahan, baik itu
perpuluhan maupun persembahan lain namun TIDAK dengan pengertian yang
BENAR.

Hidup ke-kristen-an bukan hanya sekedar
mempersiapkan tiket masuk surga, tapi TUHAN hendak memulihkan keadaan kita
seluruhnya pada saat kita masih tinggal di bumi, termasuk dalam perkara
keuangan/mamon. Iblis tahu kelemahan manusia dan menjerat manusia untuk berfikir bahwa segala-galanya adalah uang, tanpa uang tidak bisa apa-apa. Dengan uang, bisa membeli apapun
yang kita inginkan, dengan uang segala sesuatu dapat dikendalikan, dengan uang
semua dapat ditaklukkan. Namun mereka lupa, uang tidak dapat membeli kesehatan,
yang tidak dapat membeli cinta sejati, uang tidak dapat membeli keselamatan.

Sedemikian kuatnya pengaruh mammon ini sehingga ALLAH
membandingkan dirinya dengan MAMON (MATIUS 6:24)

1 TIMOTIUS 6:9-10, “ 6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.”

Seseorang akan mengalami kemerdekaan keuangan bila mengikat perjanjian dengan ALLAH dan
melibatkan ALLAH dalam hal :

- Kepemilikan ALLAH dalam segala sesuatu dan dia hanya sebagai pengelolanya
- Menyerahkan bagian pertama kepada ALLAH
- Mengerti akan hukum tabur tuai

2 MACAM PENDAPAT YANG ADA DI TENGAH MASYARAKAT

a. Sebagian orang mengatakan bahwa bila memberikan
perpuluhan akan masuk dalam kelompok orang KRISTEN dan yang tidak memberikan
perpuluhan menjadi orang terbuang. Konsep berfikir ini dimiliki oleh ahli
Farisi/ahli TAURAT. Dimana mereka melakukannya hanya untuk memuaskan keinginan hati dan mengabaikan keadilan dan belas kasihan. (MAT 23:23)

b. Ada lagi yang berpendapat bahwa untuk memberikan perpuluhan, bagaimana digerakkan oleh hati, bila hati tergerak untuk memberi baru memberi, tapi bila tidak tidak usah memberi.. Apakah benar hati manusia bisa memberi dengan tulus tanpa itung-itungan ?

Amsal 16:2, "Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati."
Saat kita mengembalikan kepada TUHAN, sebenarnya TUHAN memiliki hak untuk tidak mengembalikannya, toch itu uangnya TUHAN juga. Tapi khusus mengenai perpuluhan ini, TUHAN bersumpah atas dirinya sendiri bahwa IA akan membukakan tingkap langit saat kita melakukan dengan BENAR dan SETIA.

ROMA 11:35, “Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus
menggantikannya.”

MALEAKHI 3:10b, “……ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”

Kata-kata di atas adalah sebuah JANJI BERKAT dan PERINGATAN,
secara tidak langsung ALLAH berkata, “ PERCAYALAH KEPADA-KU BAWALAH SELURUH
PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHANmu SEHINGGA AKU DAPAT MEMBUKAKAN GUDANG PENYIMPANAN BAGImu DAN MENGEMBALIKANNYA KEPADAmu. TETAPI JANGAN MENAHAN DARIPADA-KU APA YANG AKU MINTA.”

ALLAH tidak memperhatikan masalah jumlah uangnya tapi TUHAN
hendak melihat kerelaan dan ketaatan hati kita, apakah hati kita terikat kepada
uang atau tidak. ALLAH menetapkan kepada kita untuk memberikan perpuluhan,
supaya kita selalu belajar untuk takut akan TUHAN, tetap berada dalam koridor
yang benar dan juga untuk memberkati kita.


2 KOR 9: 6-10, 9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.

9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati
atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai
kebajikan.

9:9 Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin,
kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."

9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan
menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah
kebenaranmu;

Suatu hari di gereja diumumkan hendak membangun pelayanan misi dan kami diminta untuk menabur. Lalu TUHAN bilang “Berikan semua uang yang ada di dompetmu.” Walah….. saya complain dan tawar menawar “TUHAN, masa semuanya ‘kan jumlahnya lumayan besar, segini aja yaa.” Tapi TUHAN tetap bilang untuk memberikan semuanya. Jujur, saat itu hati saya tidak rela tapi saya mau belajar untuk tunduk karena semua yang saya miliki adalah milik TUHAN dan bukan milik saya. Memberi dengan mencucurkan air mata adalah harga yang harus saya bayar untuk hidup dalam iman dan hidup dalam iman tidak akan pernah mengecewakan.

Dan apa yang saya dapatkan, sungguh LUAR BIASA !! Saya memang belum mendapatkan secara materi tetapi dalam hal hikmat, marifat, karakter, iman, doa mengalami terobosan yang luar biasa. Bagi saya itu lebih dari cukup, karena saya percaya berkat ada diatas kepala orang benar.
2 MACAM PERSEMBAHAN
a. Persembahan khusus (berkat sulung, syukur, misi, pembangunan gereja, yatim/jompo/ janda)
b. Persembahan perpuluhan
FUNGSI
Maleakhi 3:10, “
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta
alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
a.Persembahan
perpuluhan: dibawa ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan
di rumah-KU (rumah disini berbicara gedung/bangunan) . Untuk membiayai sewa gedung, listrik, air, lift, keamanan, parkir, staff, full timer.

b.Persembahan khusus : sudah ada link-linknya nya, misal: untuk misi, pembangunan gereja, yatim, jompo, janda, etc.

2 SIKAP MEMBERI
a. PAKSAAN,
bersifat doktrin, aturan main, peraturan yang telah ditetapkan gereja. Sikap
seperti ini dilakukan oleh ahli TAURAT dan orang-orang agamawi. Mereka tetap
member tapi didasari rasa takut karena tekanan “bila tidak memberi akan begini, bila tidak memberi akan begitu” jadi
dasar mereka memberi adalah karena takut kena hukum/azab TUHAN. TUHAN tetap adil, DIA tetap memberikan
berkatnya tapi berkat yang standart pula.

b. SUKARELA,
ABRAHAM memberikan teladan kepada kita untuk memberikan perpuluhan dengan sikap
sukarela, sukacita dan penuh kasih karena dia TAHU hal ini menyenangkan hati
TUHAN. TUHAN melihat ketulusan, ketaatan
dan kesungguhan hati ABRAHAM, karena itu ALLAH memberkati ABRAHAM dengan
berlimpah-limpah. Bukan lagi dengan takaran 30x, 60x, 100x tapi beribu-ribu kali lipat ganda.
GALATIA 3:29, “Dan
jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan
berhak menerima janji Allah.”

Bukankah ABRAHAM adalah BAPA LELUHUR kita, melalui dirinya lah kita memperoleh berkat bangsa-bangsa. Sikap ABRAHAM seperti inilah yang seharusnya kita teladani bagaimana dia
bisa menjadi sahabat ALLAH, bagaimana dia bisa sangat diberkati oleh ALLAH. Dan itu dimulai dengan sikap hatinya yang sungguh-sungguh kepada ALLAH. ABRAHAM sangat mengenal ALLAH dan dia tahu mengenai hak kepemilikan, karena itu ABRAHAM tidak segan-segan memberikan ISHAK, anak satu-satunya kepada ALLAH. Dan itu dimulai dengan TAAT saat TUHAN memerintahkan untuk keluar dari UR KASDIM.

PERPULUHAN melatih kita untuk belajar empati terhadap kebutuhan orang lain juga. Saat kita bisa memberi dengan kasih kepada ALLAH yang tidak kelihatan otomatis kita juga bisa Memberi kepada orang lain dengan kasih tanpa pamrih. Adalah yang sangat mustahil, saat seseorang berkata bahwa dia mengasihi ALLAH namun dia tidak menaati perintah-NYA. Dan ini bisa terlihat dari kesetiaan dia dalam memberikan perpuluhan. PERPULUHAN adalah pemberian minimum, terkadang TUHAN melatih kerelaan hati kita untuk memberikan Perpuluhan lebih dari 10%. Dan benar-benar bayar harga untuk perkara ini. Namun
percayalah, saat kita menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan sorak sorai. Disitulah iman percaya kita kepada ALLAH teruji dan kita naik tingkat.

ROMA 4:13-18, 4:13 Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
4:14 Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.

PERTANYAAN YANG SERING TIMBUL SEPUTAR
PERPULUHAN :

1. Bila gaji/income saja kecil dibawah UMR apakah harus memberikan perpuluhan ?

YA, karena perpuluhan melatih kesetiaan dan ketaatan kita
kepada ALLAH dengan disertai sukacita dan pengertian yang benar. TUHAN tidak
melihat jumlah tapi TUHAN melihat hati kita.
Contoh: janda miskin yang memberi seluruh pendapatannya 2 keping perak
(LUK 21:1-4)

2. Untuk menghitung perpuluhan, apakah dipotong setelah biaya-biaya (biaya telepon, listrik, karyawan, transportasi, etc) yaitu laba bersih atau laba kotor ?
Bila pertanyaan ini saya kembalikan kepada anda, apakah
anda ingin TUHAN memberkati anda saat laba bersih atau laba kotor ? Jawabannya
ada di tangan anda.
TUHAN tidak pernah berhutang, sebuah benih yang ditabur tidak dapat langsung dipanen. Butuh waktu untuk bertunas, tumbuh dan menghasilkan buah. Entah 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, 10 tahun, tergantung kairosnya TUHAN. Satu hal yang pasti, kita akan menuai bila kita tidak menjadi lelah dalam artian tetap beriman.

3. Bila saya sudah tua, tidak bekerja dan mengandalkan pemberian anak, apakah harus memberikan juga ?
YA, karena mereka dipakai TUHAN untuk memelihara anda. Dan
uang yang anda miliki adalah milik TUHAN juga, jadi sudah selayaknya anda
mengembalikan kepada TUHAN juga supaya terpelihara kesehatan dan segala
kepunyaan anda dari belalang pelahap.

4. Bila saya memiliki hutang yang sangat besar apakah harus perpuluhan juga ?
YA, anda harus mulai membuat pos-pos keuangan dan mengalokasikannya dengan tepat.
Langkah:
- Totalkan seluruh income anda (misal: anda memiliki beberapa sumber penghasilan)
- Rencanakan hutang anda ini akan lunas dalam tempo berapa lama
- Data pengeluaran rutin anda setiap bulan (uang sekolah, PDAM, listrik, transportasi, makanan, pembantu, pulsa, karyawan, perpuluhan, etc)
- Data pengeluaran tidak rutin (kontrakan rumah, sewa gedung, baju, sepatu, undangan, perbaikan, nonton, travelling, etc)
- Berapa bagian dari income yang akan dialokasikan sebagai dana cadangan untuk keadaan emergency. Ini PERLU !!
- Mulai memilah antara kebutuhan dan keinginan. Misal: pulsa, PDAM, listrik memang rutin tapi bisa ditekan biaya pemakaiannya.
- Pangkas biaya yang tidak perlu, misal: Biasanya setiap tahun anda berlibur ke luar negeri dan butuh dana sekitar 200 jt. Krn anda terlibat hutang, liburan anda digantikan dengan liburan di dalam negeri. Dengan demikian, anda dapat menggunakan uang tersebut untuk membayar hutang anda.
- Buat pos-pos keuangan, bisa juga dengan amplop untuk masing-masing pos supaya tidak terpakai.
- Ambil komitmen untuk sungguh-sungguh melakukan apa yang telah anda rencanakan dan berlakulah setia.

5. Bila saya rugi terus-terusan bahkan makin lama makin habis hartanya apakah harus memberi perpuluhan ?
Harus kita lihat dulu apa penyebab kerugian tersebut, apakah karena ditipu atau karena salah dalam mengelola keuangan. Bila karena ditipu dan tetap ada penghasilan tetap harus memberikan perpuluhan.. Bila karena salah dalam mengelola keuangan karena BESAR PASAR DARIPADA TIANG berarti dia harus mulai membenahi keuangannya dengan menerapkan prinsip sbb: setia menerima, setia mengatur, setia memberi. Setelah beres membenahi keuangannya, dia harus mulai setia untuk memberikan perpuluhan.

6. Bila buka toko baru dan masih rugi apakah harus membayar perpuluhan ?Bila toko tersebut belum memberikan income, tapi masih ada income dari sumber-sumber yang lain. Maka perpuluhan itu diambil dari total income yang sudah didapatkan.

7. Bila punya usaha P&D, toko makanan, atau glosir bagaimana menghitung perpuluhannya
a. Bila harga jual barang tersebut tetap, kita mulai menghitung stock awal bulan dan akhir bulan, dari sana bisa dihitung berapa income yang didapat dan berapa bagian untuk perpuluhan..

b. Bila harga jual barang tidak tetap (seperti aku toko kain), maka dihitung trx per harinya berapa dan memperkirakan berapa income yang didapat. Lalu catat dan sisihkan untuk perpuluhan.

c. Bagi yang tidak mau ribet, setiap orang punya RK. Nanti RK akan menggerakkan hati kita untuk memberikan sejumlah uang. Semua tetap kembali ke hati, berapa pun jumlah yang RK
suruh kita berikan, kita akan memberikannya dengan sukacita tanpa paksaan.

8. Bila tidak punya penghasilan sama sekali apakah harus memberi perpuluhan ?

Tidak punya penghasilan apakah karena malas bekerja atau full sebagai ibu rumah tangga jadi harus dilihat pokok permasalahannya. Bila karena malas atau tidak punya pekerjaan dan mengandalkan pemberian manusia, menurut hemat saya tetap dia harus menyisihkan untuk perpuluhan. Sedangkan bagi yang full ibu rumah tangga dan sumber penghasilannya hanya dari suaminya, dia tidak perlu memberikan perpuluhan karena sudah dipotong dari penghasilan suami. Beda kasus bila ibu RT ini punya sumber income lain berarti dia tetap harus
memotongnya untuk perpuluhan..

9. Bagaimana dengan income yang didapat dari bunga bank, pemberian orang lain (angpao, door price, lucky luck, arisan, etc)? Semua itu termasuk sumber income yang bersifat insidentil/sesekali , dan tetap harus disisihkan untuk perpuluhan.

10. Bila suami istri bekerja, milik siapakah yang dipotong untuk perpuluhan ?
Keduanya adalah sumber income, bisa disatukan baru kemudian
dipotong untuk perpuluhan atau masing-masing memotong sendiri.

11. Bila saya memberikan perpuluhan itu ke gereja, apakah yakin bahwa uang itu akan digunakan dengan benar dan tepat sasaran ? Maleakhi 3:10, “Bawalah
seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
persediaan makanan di rumah-Ku.”

Saat anda memberikan perpuluhan, lakukan dengan iman bahwa apa yang anda lakukan sudah tepat sesuai dengan yang TUHAN kehendaki. Menurut hemat saya, anda tidak perlu dipusingkan, apakah uang itu digunakan dengan benar atau diselewengkan. Bila ternyata uang itu diselewengkan oleh gembala atau staff itu adalah tanggung jawab dia dihadapan TUHAN. Karena dia telah berani memakan uang TUHAN, dan hal itu akan mendatangkan kutuk
kepadanya dan keturunannya.

Saat kita bernaung di sebuah gereja lokal, mendapatkan makanan rohani, mengalami perubahan dalam kehidupan, mendapatkan covering di tempat itu, sudah seharusnya kita menundukkan diri pada gembala setempat dan PERCAYA bahwa mereka akan mengelola dana-dana tersebut dengan benar dan mengalokasikannya dengan tepat untuk ke-maslahat- an jemaat.

Gembala berfungsi sebagai covering dan TUHAN memakai gembala sebagai saluran untuk mencurahkan berkatNYA atas diri anda. Bila kepada gembala lokal, anda sudah tidak percaya dan tunduk kepadanya, secara tidak sadar anda sudah menyumbat saluran berkat itu. Saya
sarankan kepada anda, untuk segera angkat kaki dan mencari gereja lokal dimana anda dapat mempercayai seorang gembala dengan sepenuhnya dan tunduk kepadanya.
Supaya berkat TUHAN tidak tertahan atas diri anda. Mungkin anda pikir perkataan saya ini kejam tapi ini demi kebaikan anda juga.

12. Saya sudah setia memberikan perpuluhan tapi
kenapa saya masih menderita kerugian entah ditipu orang, sakit penyakit,
kecelakaan, kebakaran, etc ?

Beberapa hal yang harus anda perhatikan, yaitu :
a. Perpuluhan dan persembahan adalah seperti 2 sisi pada 1 koin, tidak bisa dipisahkan. JADI, anda harus melakukan keduanya.

b. Apakah anda sudah memberi dengan tepat dan benar sesuai dengan TUHAN inginkan ?

Saat kita memberikan perpuluhan dan persembahan, itu artinya kita sedang menabur di ladang kehidupan TUHAN yang telah diberikan kepada kita. Bila kita menabur sesuai keinginan kita, kita hanya menabur sebagian kecil dari keseluruhan area. Akibatnya kita hanya akan menuai sedikit sesuai dengan yang kita tabur (itupun bila tidak habis oleh belalang pelahap).
Bila kita hanya memberikan perpuluhan sesuai dengan hati kita, itu artinya kita
hanya mendirikan pagar pembatas separuh dari yang seharusnya atas ladang
tersebut, akibatnya segala macam hama pengrusak bisa masuk, memakan dan merusak
benih yang telah kita tabur. SIA-SIA BUKAN ????

Supaya bisa menghasilkan hasil yang max dan tidak habis dimakan oleh belalang, kita harus menabur (persembahan khusus dan perpuluhan) sesuai dengan yang TUHAN inginkan
dan bukan keinginan kita.

c. Kurang berhikmat.
TUHAN tempatkan kita seperti domba di tengah serigala, karena itu kita butuh hikmat TUHAN dan mengandalkan RK dalam segala aktivitas jangan sampai kita tertipu oleh si setan.

d. Setia.
ALKITAB berisi janji-janji TUHAN dan merupakan satu
kesatuan, jadi kita tidak bisa memilah-milah mana yang kita sukai “itu” yang
kita ambil dan yang tidak kita sukai “itu”
dibuang.

LAKUKAN YANG SATU DAN JANGAN ABAIKAN YANG LAIN. LAKUKAN PERPULUHAN DENGAN SETIA DAN JANGAN ABAIKAN KEBUTUHAN ORANG-ORANG DI SEKITAR ANDA. LAKUKAN PERPULUHAN DENGAN SETIA DAN JAGA KEHIDUPAN ROHANI ANDA.

13. Saya sudah setia memberikan perpuluhan tapi mana buktinya ?
HUKUM TABUR TUAI, sebuah benih yang ditaburkan membutuhkan waktu untuk bertumbuh, ada proses demi proses yang harus dilakukan untuk bisa menghasilkan buah. Dan juga dibutuhkan kesungguhan si petani untuk merawat dan memeliharanya. Hal inilah yang sering dilupakan oleh anak-anak TUHAN, mereka lupa untuk bertindak sebagai petani yang harus memelihara dan menjaga setiap benih yang ditaburkan itu melalui SIKAP HIDUP sehari-hari sesuai FT, buka hanya hari minggu saja. Mereka mengharapkan TUHAN memberikannya dengan instan “CLING” seperti sulap dan menuduh TUHAN tidak adil saat belum memberikannya. TUHAN pasti memberikan berkatnya kepada kita sesuai dengan KAIROS nya TUHAN dan bukan keinginan kita..

14. Saya punya anak rajin memberikan perpuluhan dan aktif melayani di gereja, tapi kebutuhan orang tua dan sanak saudara mereka abaikan, bagaimana ini ?
MATIUS 23:23b, “…….tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat
kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus
dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”
1 TIM 5:8, “Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.”
JANGAN mempergunakan Firman dibawah ini untuk membenarkan
diri sendiri seperti yang ahli FARISI lakukan.
MATIUS 15:4-7, 15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
15:7 Hai orang-orang munafik…

FT katakan, kita tidak boleh melakukan yang satu dan
mengabaikan yang lain, harus melakukan semua kebenaran FT dan menjadi saksi
KRISTUS. Bila anak tersebut malah mengabaikan orang tuanya, berarti anak itu
belum mengerti FT dengan benar, harus diberitahukan apa kesalahannya dan
dibimbing menuju kedewasaan. Bila dia tetap mengabaikan tanggungjawabannya,
berarti dia sama dengan orang murtad.

Siapa saja yang harus kita perhatikan kebutuhannya dan kita
bantu (berdasarkan tingkat prioritas ) ?
1. Keluarga inti (suami, istri, anak-anak)
2. Keluarga dekat (orang tua, mertua, kakek nenek, saudara kandung)
3. Keluarga jauh (saudara sepupu, keponakan, paman bibi, saudara segaris, saudara jauh)
4. Saudara seiman (pendeta, gembala,fulltimer, jemaat yang mengalami kesusahan)
5. Komunitas Kristen di tempat lain (gereja lain, misionaris, atau mungkin negara lain di
seluruh dunia)
6. Komunitas non- Kristen

Cara memberi yang benar (ini diluar perpuluhan dan persembahan khusus) adalah sebagai berikut :
1. Minta hikmat TUHAN siapa, kemana, bagaimana, dan berapa besar uang yang harus diberikan ? jangan sampai kita menabur di tanah yang gersang.
2. Peka terhadap kebutuhan orang lain, bahwa orang tersebut memang benar-benar membutuhkan untuk kelangsungan hidupnya dan bukan karena malas bekerja atau untuk foya-foya dan hidup mewah.
3. Selidiki apakah dana yang kita salurkan itu benar-benar digunakan dengan benar, tepat dan bertanggungjawab atau tidak. EVALUASI
4. JANGAN menerima apapun yang tidak bermutu dari TUHAN. Harapkan bongkahan terbesar dan bukan hanya remah-remah saja.
HIDUP ANDA MAU DIBERKATI ?????

LAKUKAN SELURUH KEBENARAN FIRMAN TUHAN TANPA TAWAR MENAWAR
DENGAN TUHAN

Selasa, 15 September 2009

NASEHAT BAGI YANG SAKIT HATI

Christian graphics comment graphics

1. Yang Sakit Hati adalah orang bodoh
Ayub 5:2 Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang
bebal dimatikan oleh iri hati.

2. Yang Sakit Hati akan cepat mati
Ayub 21:25 Yang lain mati dengan sakit hati, dengan tidak pernah
merasakan kenikmatan.

3. Yang Sakit Hati akan Hancur
Mazmur 112:10 Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia
menggertakkan giginya, lalu hancur; keinginan orang fasik akan menuju
kebinasaan.

4. Yang Sakit Hati Akan Pikul Beban Berat
Amsal 27:3 Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya, tetapi lebih
berat dari kedua-
duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.

5. Yang Sakit Hati Akan Luka Batin
Amsal 27:9 Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi
penderitaan merobek jiwa.

6. Jagalah Hati Supaya ada Kehidupan
Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari
situlah terpancar kehidupan.

7. Buanglah Kesedihan karena itu Sia-sia
Pengkhotbah 11:10 Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah
penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah
kesia-siaan.

Berikan Kepadaku Kelegaan

Christian graphics comment graphics

Berikan Kepadaku Kelegaan

Aku berdoa kepada Bapa agar memberikan kepadaku kelegaan saat menghadapi
masalah dan beban berat maupun sakit hati atas perbuatan orang lain. Dan Tuhan
memberikan ku ayat ini: Matius 11: 28 Marilah kepada-Ku, semua yang
letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang
dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Oleh: (Hendra Kasenda)

Bapa mengapa sih di dunia ini ada orang-orang yang membuat anak-anakmu
menderita, memiliki beban berat dan sakit hati?
Karena ini adalah dunia anakku. Saat kamu berada di dunia penderitaan
dan airmatalah yang kamu peroleh. Hal ini wajar karena dalam dunia ini
dosa bercokol sudah cukup lama. Untuk itu rindukanlah tanah air
surgawi dimana tidak akan ada lagi airmata disini. Aku memberikanmu
perlindungan yang sempurna sebagai anakKU, tapi sebagai manusia yang
berdosa engkau juga harus menanggung perasaan sakit hati, ditinggalkan
dan beban berat itu sebagai akibat dari perbuatan dosamu. Ingat setiap
perbuatan dosa adalah menabur dalam daging dan pasti akan menuai dalam
daging juga.
Saat kamu berbuat dosa kamu menabur penderitaan dalam dagingmu dan
yang akan kamu tuai ketika orang lain berbuat jahat padamu atau
meninggalkanmu sehingga engkau menghadapi masalah dan sakit hati.
Aku menawarkan kepadamu pengampunan atas dosa-dosamu. Mintalah
kepadaku pengampunan maka akan kuberikan padamu. Dan Aku akan
mengangkat sakit hati dan beban berat dalam hatimu. Sebab Akulah Tuhan
yang penuh kasih dan penyanyang. Yang meskipun menghukum tapi
menyanyangi juga, meskipun meninggalkan tapi mengasihani juga. Aku
adalah Bapamu yang kekal

Bapa, jika aku berbeban berat, bermasalah dan sakit hati seperti ini
maukah Engkau mengangkatnya daripadaku segera?
Anakku, engkau harus belajar memikul kuk yang aku ijinkan terjadi
padamu. Hal ini untuk membuat engkau menjadi kuat. AKU saja turun ke
dalam dunia untuk bisa merasakan penderitaan sebagai manusia sehingga
AKU bisa menghiburkan dan memberikan kasih yang besar kepada kalian.
Jika ada kuk yang harus dipikul, pikullah itu, sebagaimana aku memikul
salib. Salib seseorang tidak sama dengan salib ku. Kuk setiap orang
tidak sama. Tapi masing-masing harus memikulnya sehingga kita dapat
merasakan penderitaan itu dan menjadi lebih peka akan kebutuhan
sesama. Pikullah kuk yang Aku berikan kepadamu dan belajarlah
daripadaKu karena AKu lemah lembut dan jiwamu akan mendapat
ketenangan.
Aku bisa saja mengangkatnya segera tapi itu tidak akan membuat engkau
menjadi belajar dari sana. JIka Aku rasa waktunya sudah cukup maka AKu
akan mengangkatnya darimu dan seusai itu engkau akan keluar seperti
emas yang murni yang siap dipakai dalam kerajaanku. Engkau tidak usah
kuatir untuk belajar dariku karena kuk yang Ku pasang itu enak dan
bebanKu ringan. Karena Aku tidak akan memberikan beban kepada orang
lain suatu beban yang tak mampu dipikulnya.
Beban yang kamu pikul AKu berikan sepadan dengan kekuatanmu. Angkat,
pikullah itu dan berjalanlah dalam iman denganKu bahwa Aku tidak akan
meninggalkanmu. Buang keegoisanmu dan keinginan mengasihani diri
karena hal itu tidak akan membuatmu menjadi berhasil.

Jadi kalau begitu Bapa apakah maksudMu memberikan kepada kami manusia
beban, masalah dan mengijinkan sakit hati datang dalam hidup kami?
Aku mengijinkan semua itu terjadi supaya kamu menjadi kuat dalam
menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupanmu di masa depan. AKu
juga mengijinkan masalahmu menjadi berat dan sakit hatimu seperti
menyayat supaya kamu ingat akan AKU, Allah yang memberikan kelegaan
dan kelepasan. Setiap persoalan dan sakit hati yang AKU ijinkan
terjadi didalam dirimu disana ada Aku yang turut bekerja untuk
mendatangkan kebaikan bagimu. Berjalanlah dengan iman. Airmatamu tidak
akan sia-sia. Karena jika kamu menabur dengan air mata maka kamu akan
pulang dengan kelimpahan. Aku memberkati orang-orang yang mencariKU
disaat mereka sakit hati dan patah hati. Karena Aku bertahta dalam
hati yang hancur.

Nah, Bapa jika kami sakit hati apakah yang harus kami lakukan Tuhan?
Kami tidak bisa hidup tanpa orang-orang yang mengasihi kami tapi
sekarang pergi begitu saja.
Anakku, begitulah sifat manusia. Ketika kamu menyandarkan diri pada
manusia maka kamu akan kecewa. AKu katakana kepadamu sandarkanlah
dirimu kepadaKU. Kasihilah Aku dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Tapi kasihilah
sesamammu seperti dirimu sendiri. Hatimu sakit sekarang karena kamu
tidak mengasihi Aku dengan segenap hati, malahan kamu lebih mengasihi
manusia dengan segenap hatiimu, mulai sekarang berubahlah. Belajarlah
mengasihi AKU dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwa dan
kekuatanmu.
Saat kamu sakit hati anakku, ampunilah orang yang bersalah kepadamu.
Lepaskanlah berkat bagi mereka dengan demikian engkau membebaskan
dirimu sendiri suatu penderitaan yang tidak perlu.
JIka engkau mengampuni kesalahan orang maka Akupun akan mengampuni
kesalahanmu. Tidak usah diingat-ingat perbuatan jahat manusia,
biarkanlah apa yang mereka tabur akan mereka tuai juga. Itulah hukumKu
yang terus berlaku hingga selamanya.
JIka kamu merasa sakit hati ingatlah bahwa AKU bisa mengubahkan hatimu
itu menjadi penuh sukacita jadi datanglah kepadaKu dalam doa dan
pujian dan penyembahanmu. Aku bertahta diatas pujian.

thanks venan

Christian graphics comment graphics

he he he he,.. so happy 2day,.. Rencana Tuhan itu selalu indah dan bagiku juga sangat indah. semalam pulang pelayanan dari dharmala, ada teman, pemain musik, drummer namanya venan,.. nawarin pulang bareng,... lumayan bangat,... nyampe tanjakan diantarin,..
tapi ya selama ini, sepanjang aku jalan ma teman dan di boncengin,.. baru ini ada orang yang sebaya aku bawa motor sangat pelan dan keliling kota jakarta. ha ha ha ha,. rute yang sangat jauhhh,.. jalur pulang : sudirman lewat BNI 46 muter ke menteng - cempaka putih-pemuda-klender-p. kopi-walikota- pulo gebang. selain jalur yang panjang, naik motorna serasa naik sepeda,.. ha ha ha ah. lambat bangat

pengen complain, tapi ga enak, dah nebeng komplen2 lagi,.. bisa2 besok ga mau di tebengin lagi,.. di jalan jadi senyum senyum sendiri. Tapi orangnya asik bangat. sepanjang jalan, dia critaa terus,.. jadi walaupun jauh, ga begitu berasa,.. hope besok2 dia ga kapok boncengin aku

thanks venan

Senin, 14 September 2009

kemarahan dan tawa akan berlalu dengan cepat

Kesenangan dan tawa akan berlalu dengan cepat, tapi kemarahan akan tinggal dalam hati untuk waktu yang lama,... hanya beberapa orang yang bisa meluapkan kemarahan dan dengan cepat melupakannya.

Jumat, 11 September 2009

Dia buka Jalan


Christian graphics comment graphics

Dia buka jalan
Saat tiada jalan
Dengan cara yang ajaib
Dibukanya jalanku

Dia menuntunku
Dan memeluk diriku
Dengan kasih dan kuasaNya
Dia buka jalan

Di belantara Dia tetap menuntunku
Sungai di gurun aku temui
Langit bumi 'kan lenyap
Tapi firmanNya tetap
Saat ini Dia buka jalan

Kepahitan merugikan diri sendiri

Kepahitan merugikan diri sendiri

Pernahkah Anda dilukai oleh orang lain dimasa lalu?
Jika ya, sudahkah Anda telah terlepas dari rasa sakit ? atau luka tersebut terus tertoreh di dalam hati Anda?

Disakiti atau diperlakukan tidak adil merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi diri kita bila hal tersebut terjadi dalam kehidupan kita.

Saat disakiti kita dapat memilih untuk terus mencengkeram rasa sakit dan menjadi pahit hati. Hidup kita menjadi menderita, kita membenci dan menyalahkan orang yang menyakiti kita. Satu hal yang pasti bila pilihan ini yang kita ambil, maka orang yang menyakiti kita tidak akan tersakiti, tapi kita sedang menyakiti diri kita sendiri. Dan bila dibiarkan terus menerus akan menjadi akar pahit dalam hidup kita.

Kepahitan bisa menjadi sesuatu yang mematikan, tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga ke orang lain (bahkan mungkin orang yang kita kasihi).

Adolf Hitler adalah contoh orang yang mempunyai luka batin dimasa lalu, dan seperti yang kita tahu akibat luka tersebut banyak orang yang menderita bahkan mati.

Jangan biarkan kehidupan kita dikotori oleh kepahitan, mulailah untuk mengampuni dan percaya bahwa Tuhan akan memulihkan Anda dan memberi keadilan bagi Anda. Hapus setiap kepahitan dihati Anda hingga ke akar-akarnya dan rasakan kelepasan sejati dari Tuhan.

Ibrani 12:15
"Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan dan mencemarkan banyak orang."
Hebrews 12:15
"Looking diligently lest any man fail of the grace of God; lest any root of bitterness springing up trouble you, and thereby many be defiled."

KAYA DAN MISKIN ADANYA HANYA DALAM FIKIRAN ANDA DAN SAYA

KAYA DAN MISKIN ADANYA HANYA DALAM FIKIRAN ANDA DAN SAYA

Aku tak kan pernah melupakan Paskah tahun 1946.
Usiaku empat belas tahun, adik perempuanku, Ocy, baru dua belas tahun sedangkan kakak perempuanku, Darlene, enam belas tahun.
Kami tinggal di rumah bersama ibu kami, dan kami berempat tahu apa yang harus kami perbuat tanpa seorang ayah.
Ayahku telah meninggal lima tahun sebelumnya, meninggalkan Ibu tanpa uang dan tujuh orang anak usia sekolah yang masih harus dibesarkan.

Pada tahun 1946, kakak perempuanku menikah dan kakak-kakak lelaki ku meninggalkan rumah. Satu bulan sebelum perayaan Paskah, Pastor di Gereja kami mengumumkan bahwa kami akan menyelenggarakan sebuah acara khusus untuk membantu keluarga-keluarga miskin. Ia meminta kepada setiap orang untuk menabung dan berderma.

Sepulang ke rumah, kami berbincang-bincang tentang apa yang dapat kami perbuat. Kami memutuskan membeli dua puluh lima kilogram kentang dan mencukupkan diri dengan kentang sekian untuk sebulan. Ini akan memungkinkan kami menabung dua puluh dolar jatah belanja kami untuk kami dermakan.

Kemudian terpirkir lagi oleh kami bahwa jika kami menggunakan lampu penerangan seperlunya saja dan tidak mendengarkan radio, kami dapat menabung dari penghematan listrik bulan itu. Darlene mengambil sebanyak mungkin pekerjaan membersihkan rumah dan halaman tetangga, dan kami berdua menjadi pengasuh bayi bagi siapa pun yang bersedia. Dengan lima belas sen kami dapat membeli kain perca yang cukup untuk membuat tiga buah bantalan untuk memegang panci panas, yang sebuahnya kami jual seharga satu dolar. Kami
mendapatkan dua puluh dolar dari menjual bantalan pemegang panci ini. Bulan itu merupakan salah satu bulan terbaik dalam hidup kami.

Setiap hari kami menghitung uang kami untuk mengetahui berapa banyak yang telah kami tabung. Pada malam hari kami duduk-duduk dalam kegelapan dan berbincang tentang bagaimana keluarga-keluarga miskin itu akan menikmati uang yang akan diberikan oleh gereja kepada mereka. Menurut perkiraan kami ada delapan puluh orang miskin di gereja kami, maka kami membayangkan bahwa berapa pun besar uang yang harus kami sediakan, sumbangan ini pasti akan bernilai dua puluh kali lebih besar. Bagaimanapun, setiap hari Minggu Pastor mengingatkan semua orang untuk menabung dan memberikan tabungan itu sebagai derma.

Pada malam sebelum perayaan Paskah, kami begitu bersemangat sehingga kami hampir tidak dapat tidur. Kami tidak peduli bahwa kami tidak akan memiliki baju baru untuk Paskah; kami berhasil mengumpulkan tujuh puluh dolar untuk didermakan. Kami tidak sabar untuk segera berangkat ke gereja!

Pada hari minggu pagi itu, hujan turun dengan deras sekali. Kami tidak mempunyai payung, padahal gereja kami lebih dari dua kilometer jauhnya dari rumah kami, tetapi kami tidak peduli bahwa kami akan basah kuyup. Darlene telah melekatkan sehelai karton pada sepatunya, maksudnya untuk penutup lubang pada solnya. Karena hujan, karton itu basah, sehingga sepatunya berlubang lagi dan kakinya menjadi basah juga.

Akan tetapi kami hadir di gereja dengan bangga. Kami mendengar beberapa teman sebaya kami membicarakan baju kami yang telah lusuh. Aku memandangi mereka yang berpakaian baru itu, tetapi aku justru merasa kaya.

Ketika acara persembahan dimulai, kami duduk di baris kedua dari depan. Ibu memasukkan lembaran sepuluh dolar ke dalam kantong persembahan, dan kami masing-masing memasukkan lembaran uang dua puluh dolar.

Kami bernyanyi-nyanyi di sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Saat santap siang, Ibu memberikan sebuah kejutan kepada kami. Ia telah membeli selusin telur, sehingga kami merebus telur-telur itu menjadi telur Paskah untuk menemani kentang goreng kami!

Menjelang petang hari, pastor menghentikan mobilnya di depan rumah kami. Ibu menyambutnya di pintu, mengobrol dengannya beberapa lama, kemudian kembali dengan sebuah amplop di tangannya.
Kami menanyakan isi amplop itu, tetapi ia tidak mengatakan apa pun. Ia membukanya dan di dalamnya ternyata ada sejumlah uang. Ada tiga lembaran dua puluh dolar, satu lembaran sepuluh dolar dan tujuh belas lembaran satu dolar.

Ibu memasukkan kembali uang itu ke dalam amplop. Kami tidak bicara, hanya duduk sambil menatap lantai. Dari merasa seperti orang kaya kami berubah menjadi seperti orang miskin. Kami, anak-anak, hidup begitu bahagia sehingga kami merasa kasihan kepada siapa pun yang tidak mempunyai ibu seperti Ibu dan tidak mempunyai ayah seperti mendiang ayah kami, juga tidak mempunyai banyak saudara yang masing-masing mempunyai teman banyak.

Perlengkapan makan kami sedikit, tetapi kami merasa lucu bila pada saat santap kami hanya memegang sebatang garpu atau sebatang sendok. Kami hanya mempunyai dua bilah pisau meja, sehingga kami menggunakan pisau itu secara bergiliran, tetapi kami senang. Kami tahu kami tidak memiliki banyak barang yang ada pada kebanyakan orang lain, tetapi kami belum pernah merasa miskin.

Pada hari Paskah tahun itu kami baru sadar bahwa kami miskin. Pastor telah mengantarkan kepada kami uang bagi keluarga-keluarga miskin, jadi pastilah kami termasuk orang miskin, kata ku dalam hati. Aku tidak senang menjadi orang miskin. Aku memperhatikan baju kumal dan sepatu butut ku dan tiba-tiba aku merasa malu sekali - aku bahkan tidak ingin ke gereja lagi. Setiap orang di sana berangkali sudah tahu bahwa kami orang miskin!

Aku berpikir tentang sekolah. Aku sudah duduk di kelas sembilan dan prestasi ku tertinggi di kelas ku dengan murid lebih dari seratus orang. Aku ingin tahu apakah anak-anak di sekolah sudah tahu bahwa kami miskin. Aku memutuskan berhenti sekolah karena aku sudah menyelesaikan kelas delapan.
Bukankah itu batas minimal wajib belajar dari pemerintah pada waktu itu?

Kami duduk diam lama sekali. Kemudian hari menjadi gelap, maka kami berangkat tidur. Selama sepekan itu, kami anak-anak perempuan berangkat ke sekolah dan pulang, dan tak seorang pun bicara banyak. Akhirnya, pada hari Sabtu, Ibu bertanya tentang apa yang ingin kami perbuat dengan uang itu.

Apa yang biasa diperbuat oleh orang miskin bila memperoleh sumbangan?
Kami tidak tahu. Kami baru saja tahu bahwa kami miskin. Kami enggan pergi ke Gereja pada Hari Minggu, tetapi Ibu mengatakan bahwa itu harus. Walaupun hari sangat cerah, kami tidak bicara banyak. Ibu mulai bernyanyi, tetapi tidak seorang pun dari kami bergabung, maka ia hanya menyanyi satu bait.

Di Gereja ada seorang pembicara tamu. Ia bercerita tentang bagaimana jemaatnya di Afrika telah membuat rumah ibadat dari bata yang dibuat sendiri dengan cara dijemur, tetapi mereka memerlukan uang untuk membeli atap. Katanya, seratus dolar sudah cukup untuk mengatapi rumah ibadat itu. Pastor menambahkan, 'Tidak dapatkah kita semua berkorban untuk membantu orang-orang miskin itu?'.
Kami saling berpandangan dan tersenyum untuk pertama kalinya pekan itu.

Ibu merogoh dompetnya dan mengeluarkan amplop tersebut. Ia memberikannya kepada Darlene. Darlene memberikannya kepada ku, dan aku memberikannya lagi kepada Ocy. Ocy membawa amplop itu ke kotak derma.

Ketika uang yang terkumpul dihitung, Pastor tamu itu mengumumkan bahwa jumlahnya sedikit lebih dari seratus dolar. Ia senang sekali. Ia senang sekali. Ia tidak menduga akan mendapatkan sebanyak itu dari sebuah gereja yang jemaatnya tidak banyak.
Ia berkata, 'Di antara Anda pastilah ada yang cukup kaya.'
Tiba-tiba pernyataan itu menyentak!
Kami telah menyumbangkan delapan puluh tujuh dolar dari uang yang seluruhnya hanya 'seratus dolar lebih sedikit.'

Kamilah orang kaya di gereja kami!
Bukankah Pastor tamu itu telah berkata demikian?

Sejak hari itu, aku tidak pernah merasa miskin lagi.
(Eddie Ogan - Chicken Soup for the Golden Soul)

We make a living by what we get and make a life by what we give

salam kasih hangat & persahabatan untuk Anda,

Senin, 07 September 2009

Tanda Tanda Luka

Christian graphics comment graphics

Sumber : http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2008/09/tanda-tanda-luka.html

Beberapa tahun yang lalu di sebuah musim panas di Florida bagian selatan. Seorang anak kecil memutuskan untuk pergi berenang di sebuah danau di belakang rumahnya. Dengan tergesa-gesa dia berlari keluar pintu belakang sambil melepaskan sepatu, kaus kaki dan kaosnya, terjun ke air yang dingin. Dia berenang dan berenang terus tanpa disadarinya bahwa dia sudah berada di tengah-tengah danau.

Bersamaan dengan itu, seekor buaya besar juga sedang berenang ke arah yang sama. Ibunya dari dalam rumah memandang ke arah jendela dan melihat anaknya dan buaya tersebut semakin lama semakin mendekat satu dengan yang lain. Dengan ketakutan yang luar biasa, dia berlari ke dekat pinggir danau tersebut sambil berteriak kepada anaknya dengan sekuat tenaga. Ketika mendengar teriakan ibunya, anaknya sadar dan berbalik berenang ke arah ibunya. Namun terlambat sudah.


Buaya besar tersebut juga sudah berhasil menjangkau dia. Dari dermaga, ibu itu menggapai lengan anak lakinya bersamaan dengan buaya besar tersebut m
enyambar paha dari anaknya.Terjadilah tarik- menarik yang sangat mengerikan antara keduanya. Buaya besar tersebut jauh lebih kuat dari ibunya, namun demikian ibunya bertahan mati-matian untuk tidak menyerah dan membiarkan anaknya terlepas. Seorang petani yang kebetulan lewat di sekitar lokasi mendengar teriakan ibu tersebut, bergegas turun dari mobilnya dan menembak buaya besar itu.

Secara luar biasa setelah berminggu-minggu di rumah sakit, anak laki-laki tersebut berhasil diselamatkan dan disembuhkan. Pahanya penuh dengan bekas luka dari serangan buaya yang sangat ganas itu dan di bagian lengannya juga terdapat bekas luka cakaran dari kuku-kuku ibunya yang menancap pada daging lengannya sebagai usaha mempertahankan nyawa anaknya yang dikasihinya.


Setelah lewat masa-masa traumanya, seorang wartawan surat kabar yang mewawancarai anak laki- laki tersebut meminta dia untuk menunjukkan bekas luka-luka di pahanya. Anak tersebut kemudian mengangkat celananya, namun dia secara bangga juga berkata kepada si wartawan. "Lihat bekas luka- luka di tanganku yang diakibatkan oleh peristiwa tersebut" Ini terjadi karena ibu saya tidak pernah menyerah dan tidak mau melepaskan aku.”


Saudara dan saya dengan mudah dapat mengenali anak laki-laki tersebut. Kita semua punya bekas luka- luka, bukan dari gigitan buaya atau dari satu peristiwa yang sangat dramatis. Tetapi bekas luka- luka dari masa lalu yang sangat menyakitkan. Beberapa dari bekas luka-luka tersebut tidak dapat dikenali dari luar tapi menggoreskan penyesalan yang sangat dalam bagi kita. Namun, beberapa luka, saudaraku, adalah bekas-bekas luka karena Tuhan tidak mau menyerah atas kita. Di tengah-tengah pergumulan Anda, Dia terus bertahan untuk terus memegang Anda.


Firman Tuhan berkata bahwa Allah mengasihi Anda. Bilamana Yesus Kristus ada di dalam kehidupan Anda, Anda menjadi anakNYA. Dia sangat rindu untuk memproteksi dan menyediakan kebutuhanmu dengan cara apapun juga. Tetapi seringkali kita secara bodoh melakukan perkara-perkara yang membahayakan diri kita sendiri. kehidupan selayaknya sebuah danau tempat kita berenang, danau yang dipenuhi berbagai bahaya dan kadang kala kita lupa bahwa musuh kita sedang menunggu untuk menyerang.


Ketika peristiwa tarik-menarik terjadi, berbahagialah bilamana Anda memiliki bekas luka di lengan Anda sebagai tanda kasihNya pada Anda. Dia tidak pernah dan tidak akan sekali-kali menyerah dan membiarkan serta melepaskan anda pergi.

Jumat, 24 Juli 2009

PerbuatanMu didalam hidupku

membuatku kagum padaMu

Kau berikan hidupMU

tuk hapus dosaku, begitu besar kasihMu padaku

Tak terukur kata

dan tak ternilai harta

Ku kagum padaMu

Yesus penciptaku

Jumat, 01 Mei 2009

Bangkit dan Berjagalah

Oleh: Sapta Tandi

Bacaan: Kejadian 17:1-3

Dalam Kitab Kejadian 17:1-3 menjelaskan mengenai adanya perjanjian [covenant] yang dibuat antara Allah dengan Abraham dan antara Abraham dengan Allahnya.

Doa syafaat seharusnya hasil dari sebuah perjanjian [covenant] dengan Allah.. Apabila Anda ingin memiliki kehidupan doa syafaat maka pastikan dahulu bahwa Anda memiliki perjanjian dengan Allah. Perjanjian dengan Allah akan menghasilkan kehidupan doa yang efektif dan penuh kuasa.

Banyak orang Kristen tidak menyadari betapa pentingnya the power of covenant dalam doa-doa mereka. Sebab setiap doa yang efektif selalu lahir dari sebuah perjanjian [covenant] dengan Allah.

Dalam Kejadian 18:17, menjelaskan bahwa doa syafaat merupakan hasil dari perjanjian [covenant] dengan Allah. Allah berpikir, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” Allah berpikir demikian oleh karena ia memandang Abraham, orang yang kepadanya Dia mengadakan perjanjian.

Hanya orang yang berada di dalam perjanjian yang dapat mengerti “Pikiran Allah.”

Adalah sesuatu yang dahsyat dan sangat mulia bagi orang-orang yang berada di dalam perjanjian dengan-Nya.

Perjanjian dengan Allah akan mempengaruhi bukan hanya kepada nasib Abraham tetapi juga seluruh keluarganya dan keturunannya [Kejadian 18:17-19].

Perjanjian [covenant] melahirkan doa yang penuh kuasa. Doa yang penuh kuasa melahirkan pewahyuan yang datang dari sorga. Pewahyuan firman Allah melahirkan terlaksanakan kehendak Allah di bumi ini.

Apakah maksud dari, ‘terjagalah… bangunlah… berjaga-jagalah?”

Dalam Efesus 5:14, “…Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”

Arti kata ‘tidur’ adalah kehidupan tanpa doa; ‘bangun’ adalah kehidupan yang berdoa.

Rasul Paulus menjelaskan bahwa orang yang tertidur digambarkan sebagai orang yang berdosa.

Artinya, orang yang tertidur adalah orang yang mati dan hidup dalam kegelapan.

Tanpa doa maka kita akan mengalami kematian rohani yang ditunjukkan dengan hidup di dalam dosa atau kegelapan. “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu..

Jadi, doa akan menjaga kita untuk tetap memiliki kehidupan dan memberikan kita kekuatan untuk berjalan di dalam kebenaran firman Tuhan. Apabila Anda ingin tetap memiliki kehidupan Anda harus berdoa; tidak ada cara lain.

Alkitab berkata, “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”

Ini adalah pesan khusus untuk gereja akhir zaman. Lalu apa yang akan terjadi bilamana kita tidak berdoa?

Dalam Yesaya 52:1 Allah berfirman, “Terjagalah, terjagalah!. ..” saking pentingnya pesan ini maka Allah memberikan perintah sampai dua kali baik di Perjanjian Baru dicatat di dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus yaitu Efesus 5:14 dan di Perjanjian Lama.

Ini menggambarkan betapa pentingnya pesan untuk berdoa… panggilan untuk berjaga-jaga.

Kitab Nabi Yesaya 52:1-4 menjelaskan keadaan yang terjadi bilamana kita tidak berdoa atau berkat-berkat bagi orang-orang yang suka berdoa kepada Allah..

Pertama, Kenakanlah kekuatanmu… [Yesaya 52:1]

Allah memanggil kita untuk berdoa supaya kita dapat mengenakan kekuatan bukan kelemahan. Kuat untuk melawan Iblis; sakit penyakit; musuh-musuh. Iblis berusaha keras untuk menjatuhkan orang-orang percaya dan para hamba Tuhan tetapi Roh yang ada di dalam kita lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia ini.

Ketika kita berdoa maka kita sedang mengenakan kekuatan seperti mengenakan sebuah ‘jubah’ yang dimulai dari kepala [pikiran]; lalu dada [hati] dan perut [perasaan] kemudian kaki [jalan hidup kita] akan semakin kuat dan tidak pernah menjadi lemah.

Kedua, Kenakanlah pakaian kehormatan [Yesaya 52:1]

Doa menghasilkan kehormatan dan keindahan saat berjalan bersama Tuhan. Melalui doa kita dapat menyingkirkan semua kenajisan dan kekotoran lalu kita mengenakan pakaian kehormatan dan keindahan.

Ketiga, Sebab tidak seorangpun yang tidak bersunat atau najis akan masuk lagi ke dalammu [Yesaya 52:1]

Tanpa doa, kita akan menjadi sahabat dunia [orang yang hidup tanpa kebenaran firman Tuhan] akibatnya kehidupan kita seperti orang yang hidup tanpa Tuhan dan menuruti cara-cara dunia.

Sebaliknya, doa akan semakin mendekatkan kita dengan sorga dan kekudusan; saat kita berdoa maka kita akan semakin dipisahkan dari orang-orang yang tidak bersunat [lambang dari orang Filistin]. Roh Filistin adalah roh iri hati dan cemburu [Kejadian 26:12-15]; doa akan membebaskan hati kita dari cemburu dan iri hati yang dapat menghancurkan jiwa dan roh kita.

Keempat, Kebaskan debu daripadamu [Yesaya 51:2]

Doa akan memberikan kekuatan untuk mengatasi ‘keterbatasan manusiawi’ kita oleh karena doa membuka jalan kepada tahta kasih karunia sehingga kita dapat menerima pertolongan pada waktunya [Ibrani 4:16]. Oleh sebab itu, tidak ada masalah atau beban dan dosa yang tidak dapat diselesaikan melalui doa.

Kelima, Tanggalkanlah ikatan-ikatan dari lehermu [Yesaya 52:2]

Apabila kita kurang berdoa atau tidak berdoa maka Iblis akan mengencangkan ikatan-ikatannya atas hidup kita. Doa akan menghasilkan kekuatan untuk menanggalkan ikatan-ikatan masa lalu berupa: kutuk keturunan; kemiskinan; sakit penyakit; kesengsaraan; kebiasaan buruk dan sebagainya.

Keenam, Anda akan kembali ke Mesir [Yesaya 52:3-4]

Apabila kita kurang berdoa maka kita akan kembali kepada kehidupan yang lama. Orang yang kurang berdoa akan kembali ke Mesir; mereka akan berhenti hidup dalam kebenaran firman Tuhan. Sebaliknya mereka akan hidup di dalam dosa percabulan; perzinahan; perjudian; penipuan; pemberontakan; kesombongan; fitnah; hawa nafsu; menimbulkan pertengkaran saudara.

Ketujuh, Asyur akan memeras dia tanpa alasan [Yesaya 52:4]

Iblis akan memeras orang-orang yang kurang berdoa tanpa alasan yang jelas. Mereka akan bertanya mengapa semua ini menimpa kami? Iblis dan semua perbuatannya yang jahat akan datang menimpa Anda bilamana Anda kembali ke Mesir.

Pada saat Anda kembali ke Mesir maka Anda akan berjumpa dengan Iblis dan kejahatannya; oleh karena itu Anda harus keluar dan tetap di luar dari Mesir. Pisahkan diri Anda dari pola pikir dan cara-cara duniawi dan semakin mendekatlah kepada Tuhan melalui doa.

Penutup:
Kita tidak akan pernah berdoa sampai kita memiliki rencana untuk berdoa. Kita harus menentukan kapan waktunya berdoa dan dimana tempatnya untuk berdoa..

Tanpa adanya perencanaan untuk berdoa maka kita tidak akan pernah berdoa. Buatlah rencana untuk berdoa sekarang!

Kamis, 30 April 2009

IDE CEMERLANG YANG TIDAK TERDUGA

IDE CEMERLANG YANG TIDAK TERDUGA
(Keluaran 18:1-27)
Oleh: Saumiman Saud

Coba kita ingat kembali, pernahkah di dalam kehidupan kita dibanjiri persoalan yang bertubi-tubi sehingga kita merasa seakan-akan tidak ada jalan keluar? Kita pikir tidak ada lagi harapan, buntu, karena sudah cukup lama mentok di dalam masalah yang sama . Kebosanan mulai muncul. Keletihan kerja mulai terasa, semangatnya pun sudah menurun. Namun uniknya di saat-saat itu tiba-tiba muncul orang-orang yang tidak kita duga, kemudian dengan ide cemerlangnya membangunkan semangat kita kembali. Jika bukan rancangan Tuhan tentu hal seperti ini tidak akan terjadi.

Naaman pernah mengalami kasus seperti ini. Tatkala ia menghadapi penyakit kustanya, dan boleh dibilang tanpa pengharapan lagi. Tiba-tiba muncul pembantunya memberi usul. Yang menarik adalah Naaman tidak mengabaikan usul itu, walaupun yang menyampaikannya seorang pembantu. Demikian juga dengan Musa, tatakala ia menghadapi berbagai tekanan dan pergumulan memimpin umat Israel . bahkan emosinya juga sudah tidak terkendali. Maka tanpa diduga Alah memakai seseorang yang diluar perhitungannya untuk memberi penyelesaian terhadap persoalan yang sedang dihadapainya. Siapa sebenarnya sumber yang diluar dugaan itu?

Yitro, mertua Musa yang juga seorang imam dari Midian. Ia telah mendengar bagaimana Allah telah memimpin Musa sang menantunya dengan penuh keajaiban tatkala merka keluar dari tanah Mesir. Dan ketika bangsa Israel menuju negaranya, maka Yitro mengambil kesempatan mengantar putrinya Zipora dan cucunya mengunjungi Musa yang sebelumnya Musa memulangkannya untuk sementara ke tempat mertuanya. (lihat Kel 18:1-7)

Jadi walaupun Yitro telah mendengar kabar tersebut, tetap saja Musa menceritakan kejadian tersebut (ayat 8). Apa yang disaksikan Musa justru membuat Yitro sangat bersuka-cita, sebab ternyata Tuhan menyelamatkan Musa dari tangan orang-orang Mesir. Cerita ini membuat diri Yitro bertobat. Demikianlah apa yang dikatakan Yitro “Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka." (Ayat 11) Sebagai respon ucapan syukur Yitro kepada Tuhan ia mempersembahkan korban sembelihan bagi Allah. Lalu Harun dan semua tua-tua Israel diundang datang untuk makan bersama dihadapan Allah.

Permisi tanya? Pernahkah kita merasakan sebagai suatu ucapan syukur atas keselamatan yang diberikan Tuhan? Pernahkah kita mengungkapkannya dengan mengembalikan berkat-berkat yang Tuhan berikan kepada kita? Kadang kita begitu “enjoy” dengan keadaan yang ada, sehingga kitapun lupa bahawa sesungguhnya kita perlu mengucap syukur dan memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Selama ini kita menampung berkat yang dicurahkan, namun penyalurannya masih terhambat gara-gara kita tidak komitmen pada Tuhan. Hal ini tentu merupakan suatu tantangan bagi kita semua bukan? Sadarkah banyak sekali orang percaya yang tatkala waktu senggang lebih memikirkan untuk menyenangkan diri sendiri ketimbang Tuhan. Tatkala kalender merah, maka rencanapun menumpuk, mulai dari piknik di dalam bahkan di luar negeri; acapkali acara gereja dikorbankan. Antara Retreat dengan piknik ke luar negeri (Kapal Pesiar) otomatis yang lebih menarik adalah piknik. Namun pernahkah kita sebagai anak
Tuhan memprioritaskan untuk Tuhan lebih utama? Kita dapat mencobanya, asal minta pertolongan Tuhan.

Sebagai seorang mertua ternyata Yitro cukup memperhatikan menantunya yang saat itu sedang bertugas berat. Dari pengamatannya secara pribadi ternyata ia melihat bahwa tugas Musa itu sangat berat, apalagi ia harus mengerjakannya sendiri. Bayangkan saja, setiap hari Musa berhadapan dengan berbagai masalah yang timbul dari bangsa Israel . Satu persatu mereka datang untuk “konseling” pada Musa. Mulai dari masalah pribadi, keluarga dan masalah-masalah lainnya. (ayat 13-16) Dengan demikian bila menjelang malam Musa merasa sangat lelah, sementara itu mereka yang masih berdiri di dalam antrian pulang dengan kekecewaan dan frustrasi. Melihat keadaaan ini maka Yitro berkomentar demikian “Tidak baik seperti yang kau lakukan itu, engkau akan menjadi sangat lelah. Baik engkau bangsa yang beserta engkau ini. Takkan engkau sanggup melakukannya sendiri." (Ayat 17-18)

Memang agak janggal kelihatannya, sebab sejak mula tidak biasa kalau Musa mengerjakan sesuatu sendiri. Tatkala ia dipanggil Tuhan di semak belukar, ia mengaku tidak pandai berbicara, itu sebabnya Tuhan memberikan Harun sebagai pendampingnya. Namun herannya saat ini, ia menjalankan kerjanya sendiri. Melihat keadaan yang rumit ini maka Yitro memberikan saran dan ide yang cemerlang. Sungguh munculnya tidak terduga sama sekali.

Jaman sekarang sering kali orang yang lebih tua dianggap kuno, kolot tidak berteknologi dan sebagainya. Namun beda dengan Musa, ia mau belajar dari mertuanya, sebab ia tahu paling sedikit ada pelajaran yang berharga yang dapat diperolehnya. Coba kita lihat jurus cemerlang apa saja yang diajarkan Yitro kepada Musa?

1. Musa harus menjadi penengah, antara Allah dan rakyat. Dengan demikian maka kehidupan Musa sendiri harus membawa prioritas kepada Tuhan. Dengan demikian ia boleh mengerti dengan jelas apa yang diinginkan-Nya.
2. Musa harus mengetahui Kehendak Alllah supaya penyampaiannya kepada rakyat Israel tidak salah
3. Musa harus mendelegasikan tanggung-jawabnya ke beberapa orang

Yitro menyerankan Musa mencari orang-orang yang cakap, takut akan Allah dan dapat dipercaya. Orang itu juga harus benci kepada pengejaran suap. Hanya merekalah yang boleh menjadi pemimpin ( 18:21 ) Cara kerja yang disaran Yitro ini yang dipakai hingga hari ini oleh para ahli management dan juga organisasi-organisa si resmi. Pendelegasian tugas, sehingga menciptakan sinergi yang lebih besar.

Apa yang menjadi pelajaran kita hari ini?

Sebagai seorang percaya kita harus menentukan prioritas dalam hidup kita. Terlalu banyak tuntutan yang harus dijalankan dalam kehidupan orang percaya. Tanpa pertolongan Tuhan kita tidak sanggup menjalaninya. Makanya prioritaskan hidup kita agar senantiasa berjalan di dalam kehendak Tuhan. Ada empat syarat agar kita selalu menjadi prioritas kita :

1. Kita tidak boleh mengabaikan hubungan kita dengan Allah. Jadi demi menjaga agar hubungan kita semakin dewasa dihadapan Tuhan maka kita perlu pengalaman dengan Tuhan. Maka untuk mendapatkan pengalaman itu maka kita perlu sungguh-sungguh belajar firman Tuhan, setelah itu kita perlu juga mengalami hubungan yang intim dengan-Nya dengan demikian maka kita dapat menceritakan kepada orang lain.

2. Kita tidak boleh mengabaikan keluarga. Hubungan dengan Allah tidak boleh menggantikan hubungan kita dnegan orang-orang beriman sekitarnya terutama keluarga. Lihatlah Musa, di saat sibuk dengan segala tugas, ia masih sempat bertemu dengan isteri dan anak-anak dan juga dengan mertuanya. “Tetapi jika ada seorang yang tidak memelihara sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya. Orang itu murtad dan lebih buruk dari seorang beriman (1 Tim 5:8)

3. Kita tidak boleh mengabaikan tanggung-jawab pekerjaan kita. Di dalam Kolose 3:23, 24 rasul Paulus mengatakan “Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan baguimu sebagai upah“ Jadi fokus memusatkan perhatian kepada segala tugas dengan penuh tanggung–jawab sangat penting. Membaca Alkitab, melayani Tuhan itu penting bagi orang percaya, namun kalau pada saat jam kerja Anda membaca Alkitab dan melayani Tuhan; maka Anda telah melalaikan tanggung jawab sebagai orang percaya di tempat kerja.

4. Tidak menganggap remeh siapapun, baik dia orang yang lebih muda, maupun yang lebih tua, mereka yang lebih lemah atau bawahan. Mungkin bagi banyak ornag sang mertua itu orang kolot dan ketinggalan jaman, namun bagi Musa sang Musa sang penyelamat sebab idenya sangat cemerlang dan munculnya tanpa di duga. Jika tidak ada intervensi Tuhan, kita yakin semua ini tidak bakal terjadi. Lihatlah Tuhan Yesus, ia tetap menghargai semua orang, termasuk orang yang berdosa bahkan mereka yang memushi Dia. Lalau sebegai pengikut-Nya kita melakukan kesalahan yang besar bila kita menganggap remeh orang lain. Tuhan menciptakan semua manusia unik, mereka memiliki kelebihan tersendiri. Mari kita ambil kesempatan untuk melihat kelebihan orang lain, tinggalkan kebiasaan yang selalu menganggap rendah seseorang. Mungkin Anda saat ini yang akan dipakai Tuhan memberi ide cemerlang pada orang lain?

Selasa, 28 April 2009

HIDUP BAGI TUHAN

2 Korintus 5:13-21
Oleh: Saumiman Saud

“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. (ay. 15)”

Salah satu alasan yang sangat akurat mengapa Kristus sengaja datang ke dunia dan mati untuk kita adalah , supaya kita yang hidup ini tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri lagi, tetapi justru hidup kita adalah untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan itu. Sejak umat manusia jatuh ke dalam dosa, keegoisan begitu menguasai kehidupan ini, sehingga apa pun yang kita kerjakan, selalu saja dikaitkan dengan hal-hal yang menguntungkan diri sendiri. Termasuk juga yang berhubungan dengan apa yang kita kerjakan buat Tuhan kita.. Jika mendatangkan keuntungan maka kita akan mengerjakannya, namun kalau itu adalah proyek rugi silahkan tunggu dulu. Makanya jangan heran bila pekerjaan misi, apalagi itu mengharuskan seseorang masuk ke daerah terpencil atau bahaya; sangat jarang yang berani mengambil komitmen. Jikalau hanya sekadar perjalanan singkat masih okey, sebab kegiatan itu dianggap hanya sekadar rekreasi atau sedikit mencari pengalaman.

Konsekuensi hidup bagi Tuhan itu merupakan keharusan bagi orang percaya. Dan jika seorang anak Tuhan mau taat, ia harus mengalamai perubahan. Apa saja yang perlu diubah?

1. Perobahan Pemikiran

Rasul Paulus mengatakan dalam ayat 16 “Kami tidak lagi menilai seseorang jugapun menurut ukuran manusia” Selanjutnya “Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak menilainya demikian”

Pemikiran Paulus berubah total, tatkala di dalam pengalaman dirinya telah merasakan Kristus itu hidup. Bayangkan saja, tadinya hatinya menggebu-gebu untuk menghancurkan para pengikut Kristus. Paulus itu bukan orang sembarangan, sebagai seorang Farisi, ahli Taurat, gurunya adalah guru besar Gamaliel. Dalam Kisah Para Rasul 22:3 "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.

Siapa Gamaliel itu? Kisah Para Rasul 5:34 mencatat “Gamaliel seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak” Nah, orang yang ahli seperti Paulus ini pun dapat salah menilai, khususnya penilaiannya kepada Kristus.

Kadang di dalam kehidupan kita terdapat hal-hal yang demikian juga. Kita telah memprediksi seseorang terlebih dahulu, padahal kita belum menilainya. Oleh sebab itu, menurut Steven Covey dalam bukunya 7 Kebiasaan Yang Paling Efektif mencatat bahwa paradigma kita harus berubah, Ia mengisahkan dalam perjalanan pulang melalui sebuah kereta api. Dua anak bersama ayahnya kedua anak ini selalu main-main, kadang-kadang mendekat ke arah Steven. Makin lama lama menarik-narik korannya. Steven merasa jengkel, mengapa sang ayah diam aja. Akhirnya dia tidak sabar lagi, Steven berdiri mendekat ke arah ayah anak itu dan berkata. Apakah kamu tidak melihat tingkah laku anakmu itu? Sang ayah hanya menatap hampa ke arah Steven, lalu berkata dengan nada rendah maafkan saya, saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa? Dua jam lalu, kami mendapat interlokal, bahwa isteri yakni ibu dari kedua anakku ini meninggal dalam sebuah kecelakaan, saat ini kami menuju ke sana untuk
mengurus jenazahnya. Ketika Steven mendengar itu langsung berubah konsep pikirannya. Ketika anak-anak itu menggangu dia baca Koran, ia membiarkan saja; ia telah menyelami perasaan mereka.

Bagaimana dengan kita? Terlalu sering kita menilai orang lain dengan nilai sumbang? Apalagi orang tersebut pernah merugikan kita? Terlebih-lebih pernah menyakiti kita. Seakan-akan bagi kita orang itu tidak pernah ada benarnya lagi? Pada waktu kita masih berteman, orangnya kita puji, namun sekarang ada perselisihan, ada salah paham, kita membencinya, kadang juga mencemoohnya habis-habisan. Saya pikir sudah saatnya kita mengubah pemikiran ini, jika benar-benar kita mengaku Yesus telah mati untuk kita. Namun apabila Yesus memang belum mati untuk kita maka tidak heran kalau kita tetap berbuat demikian.

2. Perobahan Diri

Kita lanjutkan pada ayat 17, “jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” Perubahan diri di sini saya sinonimkan dengan ciptaan baru. Kita semua suka yang baru, tahun baru, baju baru, rumah baru, mobil baru. Semua yang baru. Sejorok-joroknya kita, kalau anda yang baca tidak mau diikut sertakan maka saya ulangi kalimat ini, sejorok-joroknya saya, maka saya pasti pingin kalau diri saya bersih, termasuk rumah dan mobil baru itu.

Beberapa minggu lalu saya sempat ngobrol-ngobrol dengan seorang kawan, dalam pembicaraan itu kira-kira demikian. Saya katakan padanya, saya mau ganti mobil nich, lalu dia katakan, ganti dong. Kemuadian dia menyelutuk, masak pendeta besar (baca: tubunya besar) mobilnya butut? Wah, hampir sakit hati saya, tetapi tidak jadi. Saya ingat bahwa hidup ini bukan untuk diriku lagi, ayat 16. Saya hanya jawab begini, saya udah siap ganti mobil, cuma uanngnya saja yang belum siap. Ceritanya belum habis, saya lanjutin lagi ngobrol tentang masalah mobil. Kawan yang lain bilang, kalau punya uang pun, jika mau beli mobil, tetap saya tidak mau beli yang baru? Loh kenapa, saya bertanya? Dia katakan, kalau beli mobil baru, akan tambah beban saja, pertama biaya perawatan mahal, asuransi mahal, pajak mahal, sudah itu jika menyetir tidak dapat santai dan tidak nyaman, harus super hati-hati. Kena senggol sedikit, maka sakit hati sekali. Lalu anak-anak juga sering menjadi
jadi korban kemarahan. Sedikit makanan tumpah atau minuman, kita juga menjadi emosi. Mobil baru saja kita jaga dengan super ketat. Lalu saya coba bandingkan berpikir benar juga, kita ini adalah ciptaan baru maka seharusnya kita berusaha menjaganya dengan lebih baik. Tidak lagi mengotori, dan ada perubahan yang nyata.

3. Perobahan Status

Apabila ada perselisihan, maka kehidupan kita sedikit banyak akan terganggu.. Konsentrasi kita akan bercabang, hati kita galau, pikiran menjadi tidak menentu. Saat-saat yang paling sulit dalam hidup ini adalah tatkala masalah itu datang menyerang dan bertubi-tubi. Kehidupan Paulus itu demikian, sebelum ia bertemu dengan Tuhan Yesus hatinya menggebu-gebu penuh dendam keinginannya hanya menghancurkan, membunuh dan membasmi. Itu sebabnya ia tidak merasa bersalah walaupun menyaksikan orang-orang melempari Stefanus, hingga mati. Meskipun ia tidak ikut melemparinya namun ia memiliki perasaan yang sama dengan orang-orang yang menganiaya Stefanus dan setuju bahwa Stefanus harus dihukum mati.

Kehidupan yang kacau demikian pasti akan berlangsung terus-menerus jika Paulus itu tidak bertemu Yesus. Makanya walaupun ia harus buta selama 3 hari, namun pertemuannya dengan Yesus membawa suatu kedamaian. Kedamaian yang nyata, mengapa? Karena Tuhan Yesus memang telah memperdamaikan Paulus dan kita dengan Tuhan di atas kayu salib. Tadinya tatkala kita dikuasai dosa, kita adalah seteru Yesus, namun saat ini ketika kita mengalami kasih Tuhan maka kita telah diperdamaikan. Nah kepada orang-orang yang telah diperdamaikan itu mereka dipercayakan menyampaikan berita perdamaian. Pertanyaannya adalah, sudahkah kita kerjakan tugas yang mulia ini?

Memang ada orang mengeluh, mereka berkata bahwa hidupnya susah berubah. Maka doanya agar Tuhan jangan menuntutnya berobah secepatnya. Orang tersebut datang kepada seorang Profesor. Drummond sang professor itu bercerita bahwa seseorang yang datang dan berkata ingin menjadi orang Kristen.

"Itu bagus kawan, tetapi ada masalah apa?” Ia tampak ragu-ragu tetapi akhirnya ia berkata, ”Saya telah menggelapkan uang perusahaan.” “Berarti Anda telah mencuri. Berapa banyak?” “Saya lupa.” ”Apakah 1500 dolar?” “Ya saya kira sejumlah itu.” ”Sekarang begini kawan. Saya tidak yakin sesuatu bisa berubah dengan sekejap. Berjanjilah untuk tidak mengambil lebih dari 1000 dolar tahun ini, dan tahun depan jangan mengambil lebih dari 500 dolar. Dan setelah beberapa tahun Anda tidak mencuri satu sen pun. Bila ketahuan oleh majikan Anda katakan Anda sedang dalam proses menjadi Kristen, dan secara bertahap sedang membiasakan diri tidak mencuri.”

Oh, itu suatu penyesatan yang sempurna. Alkitab mengatakan, “Barang siapa yang mencuri, jangan mencuri lagi.” Ini cukup jelas. Ambil contoh yang lain. Datanglah seseorang yang mengakui bahwa ia mabuk dan memukul isterinya setiap minggu dan ia ingin menjadi Kristen. Akankah saya menasehatkan, ”Jangan terburu-buru. Saya percaya segala sesuatu berjalan secara bertahap. Mulai sekarang janganlah mabuk dan memukul isteri Anda lebih dari sebulan sekali.” Sekali setiap bulan, berarti dua belas kali setiap tahun. Apakah isteri orang itu cukup bergembira bila suaminya berubah menjadi Kristen dengan cara itu? Perubahan itu harus segera, saat ini juga.

Kehidupan orang Kristen yang sejati bukan diukur dari seberapa kita berani mati, kalau tuntutan dunia sering demikian. Jika mau mati bagi Kristus sangat gampang, datang saja ke Negara komunis, lalu kabarkan Yesus secara terang-terangan, maka anda segera ditangkap dan dibunuh. Itu namanya mati, tapi mati konyol. Justru orang Kristen dituntut untuk berani hidup. Hidup itu penuh tantangan, itu sebabnya orang-orang yang Hidup bagi Kristus tantangannya lebih besar. Jadi jangan kita berpikir bahwa untuk hidup bagi Tuhan itu sangat gampang. Memang pada saat pertama kita mendengar para pendeta sering berkata, percaya kepada Tuhan Yesus, maka engkau selamat. Hal ini tidak salah, tetapi itu merupakan orang percaya play-group. Orang percaya yang sejati tentu merindukan kenaikan kelas, percaya Tuhan Yesus mendapatkan keselamatan ditambah rajin beribadah, rajin melayani, suka mengampuni, suka mengasihi, giat mengabarkan Injil, rindu mendukung pekerjaan Tuhan, ikut
terlibat dalam pelayanan, dan seterusnya. Permisi tanya, saat ini anda berada pada posisi yang mana? Sebelum ada perubahan yang total itu, jangan sekali-kali berani berkata bahwa kita sudah Hidup Bagi Tuhan.

Senin, 27 April 2009

MENGAPA KITA MESTI MENGUCAP SYUKUR?

MENGAPA KITA MESTI MENGUCAP SYUKUR?
Oleh: Saumiman Saud

"Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan namaMu untuk selama-lamanya. " Mazmur 86:12

Ada pepatah mengatakan bahwa hidup manusia itu ibarat sebuah roda yang senantiasa berputar, kadang kita berada pada posisi atas, dan kadang kita berada pada posisi yang bawah. Dengan demikian maka, hidup itu penuh dengan berbagai perubahan, ada kala kita mengalami kesuksesan besar, namun ada kalanya kita mengalami kegagalan besar. Ada saatnya hidup kita begitu mantap, namun tiba-tiba kita bisa saja menjadi goyah. Pada saat sukses, rasanya gampang untuk bersyukur kepada Tuhan, namun pada saat gagal, kita akan merasa sulit mengucap syukur pada Tuhan. Rasul Paulus di dalam 1 Tesalonika 5:18 mengatakan "Dalam segala keadaan hendaklah kalian bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan dari kalian sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus."

Kadang timbul pertanyaan dalam benak hati kita, mengapa kita sulit mengucap syukur kepada Tuhan? Mengapa justru hanya komplain yang keluar dari mulut kita? Saya tidak tahu mulai pagi ini hingga saat ini ini sudah berapa kali anda komplain? Mari kita lihat suatu komplain yang dilakukan oleh isteri Ayub, baca Ayub 2:9-10 "Istrinya berkata kepadanya, "Mana bisa engkau masih tetap setia kepada Allah? Ayo, kutukilah Dia, lalu matilah!" Jawab Ayub, "Kaubicara seperti orang dungu! Masakan kita hanya mau menerima apa yang baik dari Allah, sedangkan yang tidak baik kita tolak?" Jadi, meskipun Ayub mengalami segala musibah itu, ia tidak mengucapkan kata-kata yang melawan Allah. (IBIS)

Kembali kepada pertanyaan kita, mengapa kita mesti mengucap syukur? Kita akan coba lihat tiga alasannya hari ini:

1. Karena syukur membawa kehidupan lebih dinamis

Keluhan, omelan, protes dan sebagainya merupakan suatu kemacetan atau kemandekan dalam hidup kita, sebab tatkala kita mengeluh; kita berada pada posisi stagnasi. Sedangkan ucapan syukur merupakan suatu posisi yang dinamis, semakin kita bersyukur maka semakin kita beriman, dan dekat serta takut akan Tuhan, semakin menuju sempurna.

Para ahli bisnis mengajarkan tiga kata ajaib mewujudkan kehidupan kerja yang lebih dinamis, misalnya kata "I respect you" "I appreciate you" dan "I agree with you." Ketiga kata ini diyakini akan mengubah kehidupan kerja seseorang menjadi lebih dinamis, ketimbang kata-kata yang mencemooh, menghina dan menghakimi. Sedangkan para ahli komunikasi mengatakan bahwa ada tiga kata ajaib yang mampu membangun hubungan baik antar manusia (the three magic words), yaitu terima kasih (thank you), maaf (sorry), dan tolong (please). Dari ketiga kata tersebut, yang memiliki kekuatan terbesar ternyata kata "terima kasih".

Ungkapan terima kasih sesungguhnya didasari pada rasa syukur kepada Tuhan Yang Kuasa atas rahmat-Nya kepada seseorang. Dia telah menggunakan orang lain untuk menolong seseorang melakukan sesuatu atau memberi sesuatu. Tatapan mata yang lembut yang disertai senyum dan jabat tangan erat sambil menyampaikan terima kasih, memiliki kekuatan yang luar biasa bagi orang yang menerimanya untuk berbuat lebih baik lagi. Ungkapan terima kasih yang tulus dan antusias akan mendorong orang untuk semakin banyak memberi dan melayani orang lain.

Untuk ungkapan "terima kasih", rupanya bahasa Indonesia telah memakai kata yang sangat kristianai, yakni kata "terima" dan "kasih". Sedangkan dalam bahasa Latin, yaitu antara kata think (berpikir) dan thank (berterima kasih). Seseorang hanya mampu berterima kasih dan mengungkapkannya dengan tulus ketika dia bisa berpikir bahwa apa yang diterimanya saat ini adalah atas pertolongan orang lain. Oleh karena itu, dia wajib berterima kasih. Tanpa adanya pemikiran bahwa apa yang diterimanya merupakan pemberian orang lain, mustahil dia mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan tulus. Terlepas dari apa motivasi seseorang memberikan sesuatu atau menolong kita, sudah selayaknya ungkapan terima kasih disampaikan dengan tulus. Justru melalui ketulusan dalam mengungkapkan rasa terima kasih ini, perlahan-lahan akan memurnikan motivasi dalam membangun kebersamaan. .

2. Karena berkat itu adalah Anugerah

Coba kita perhatikan pertanyaan Tuhan Yesus pada ayat berikut ini? Luk 17:18 ”Mengapa hanya orang asing ini yang kembali mengucap terima kasih kepada Allah?” Penulis Lukas ingin mengatakan kepada kita seakan-akan Yesus komplain? Yang sembilan orang itu ke mana? Mengapa orang-orang Yahudi tidak kembali? Apakah mereka tidak merasa ditolong oleh Yesus? Apakah mereka yang tidak kembali ibarat orang yang tidak punya hati untuk berterima kasih?

Ceritanya begini, ada sepuluh orang yang sakit kusta, mereka bertemu Tuhan Yesus dan minta disembuhkan. Lalu Tuhan Yesus meminta mereka pergi menghadap imam-imam, namun di tengah perjalanan penyakit kusta mereka menjadi tahir. Dari sepuluh orang kusta yang telah tahir itu, yang kembali datang kepada Tuhan Yesus dan mengucapkan terima kasih hanya satu orang, itupun dia bukan orang Yahudi, melainkan orang Samaria. Sewaktu saya kuliah di Seminari, tatkala membahas ayat ini, ada satu teman memprotes; mengapa Tuhan Yesus mempertanyakan sembilan orang yang lain? Bukankah Yesus sendiri yang menyuruh mereka bertemu imam-imam?

Kadang di gereja kita mendegar keluhan-keluhan dari orang-orang percaya yang lagi mengalami kesusahan dan kita senantiasa diminta mendukungnya dalam doa dan bahkan juga dana. Kita seakan-akan diajak harus dan wajib turut merasakan begitu dalamnya penderitaannya. Namun setelah ombak kehidupannya lewat, berita dari orang tersebut tidak ada lagi, lenyap begitu saja. Bahkan mendadak ada berita bahwa orang tersebut sudah berbahagia, bahkan sudah menikah dan sukses. Sebagai umat Tuhan kita bukannya komplain dan merasa iri akan hal ini, namun bagi orang tersebut, ia seakan-akan berpikir bahwa gereja, hamba Tuhan dan anggota lainya berkewajiban mengurusnya kalau ia lagi susah. Lalu setelah kesusahannya lenyap, sayonara gereja.

Mungkin orang Yahudi juga hampir sama saja. Mereka melihat bahwa Yesus diutus untuk bangsa Yahudi, maka ketika Dia menyembuhkannya, itu sudah sebuah tindakan wajar dan wajib. Jadi tidak perlu kembali dan terima kasih. Itu sudah merupakan tugas Yesus untuk menolong mereka. Justru tidak wajar kalau Yesus tidak turun tangan menolong orang-orang itu. Sering orang melihat sesuatu dianggap wajar saja. Kalau Allah memberi nafas setiap hari, memberi keselamatan setiap hari, memberi pekerjaan setiap hari dan sebagainya, itu hal yang wajar. Allah itu seharusnya memang berbuat begitu. Kalau Allah memberikan petaka, bencana, dan hal negatif lainnya, maka ini perlu dipersoalkan.

Seandainya kita memberi posisi diri sebagai orang Samaria, yang senantiasa merasa dia tidak pantas dibantu, sebab keselamatan bukan untuk mereka sebagai warga kelas dua di daerah Yahudi. Bukan hanya sebagai orang Samaria, tetapi juga orang Samaria yang kena penyakit kusta yang harus jauh dari masyarakat, maka orang akan mudah mengucap bersyukur. Betapa dia yang tidak pantas ini diberi anugerah yang tidak terduga dari seorang yang sangat hebat dan terhormat. Kesadaran ini membuatnya datang kembali untuk bersyukur dan menyembah Yesus.

Jika hari ini kita sulit mengucap syukur, mungkin sudah saatnya kita berdoa kepada Tuhan agar kita diberikan persolan yang rumit, sakit-penyakit atau kehilangan pekerjaan; supaya kita boleh merasakan betapa besar anugerah Tuhan yang sesungguhnya kita dapatkan hari ini. Kadang tanpa kita sadari, tatkala pekerjaan menumpuk dan kita merasa capek, hal ini membuat kita jauh dari Tuhan.

Saya sempat bertanya pada salah satu pemuda kenapa dia tidak ke gereja hari Minggu? Jawabannya, malas, sibuk, banyak tugas kuliah dan capek. Dalam hati saya ingin berkata padanya, kalau gara-gara kuliah, kita capek lalu jauh dari Tuhan; mungkin sudah saatnya kita minta cuti dari kuliah, supaya kita tidak capek dan bisa dekat kepada Tuhan. Demikian juga mereka yang sibuk dengan pekerjaan, usaha dan sebagainya, jika karena hal-hal itu membuat anda terhalang datang kepada Tuhan, maka lebih baik minta Tuhan ambil kembali berkat tersebut, supaya kita lebih leluasa dan tidak ada halangan datang pada Tuhan.

3. Karena rancangan Tuhan selalu baik

Kita keliru bila mengukur kasih Allah dengan ritual yang kita lakukan. Jangan kita mengira karena kita sudah rajin ke gereja, rajin baca Alkitab, setia memberi persembahan perpuluhan, dan taat firman Tuhan, maka secara otomatis hidup kita sudah lancar dan sukses. Itu teologi kemakmuran. Taat pada firman Tuhan bukan ucapan syukur, sebab ucapan syukur merupakan buah-buah ketaatan yang kelihatan.

Coba lihat Ayub, adakah di antara kita yang dapat mengalahkan kerohanian Ayub? Alkitab mencatat bahwa ia orang yang saleh, jujur, orang yang taat pada Tuhan. Setiap pagi dia senantiasa datang pada Tuhan. Namun kenyataannya yang kita lihat adalah, orang semacam ini pun tidak luput dari penderitaan. Harta kekayaannya lenyap, bahkan ia harus menderita sakit. Yang menarik dari Ayub adalah tatkala ia berada dalam kondisi demikian pun, ia tidak pernah mempersalahkan Allah, artinya ia tidak pernah komplain. Baca Ayub 1:21, Ayub berkata, "Aku dilahirkan tanpa apa-apa, dan aku akan mati tanpa apa-apa juga. TUHAN telah memberikan dan TUHAN pula telah mengambil. Terpujilah nama-Nya!"

Bukankah kita dilahirkan di dunia ini tidak membawa apa-apa? Kalau dibandingkan dengan saat ini, pakaian, pengetahuan, pekerjaan, keluarga dan bahkan harta kekayaan yang kita miliki, bukankah seharusnya kita mengucap syukur? Apakah kita menganggap ini sebagai hal yang wajar, sebab kita yang berjuang kerja sendiri, belajar mati-matian, dan usaha sekeras-kerasnya; jadi wajar kalau kita memiliki segala-galanya? Jika ini merupakan pikiran kita, maka ini sekaligus kekeliruan kita.

Tuhan tidak sedang berbasa-basi supaya kita mengucap syukur dalam segala keadaan. Tetapi Tuhan itu serius terhadap kita, sebab rancangannya selalu yang terbaik. Kadang kita berpikir mengapa Tuhan itu menempatkan orang-orang yang sulit dalam team kerja kita? Gara-gara mereka pekerjaan kita menjadi tidak lancar? Mengapa ada atasan yang berlaku tidak adil? Mengapa ada pimpinan yang suka menekan bawahan? Mengapa dan banyak mengapa? Namun kita harus bijak, sesungguhnya Tuhan menempatkan kita di tengah-tengah serigala ini justru melatih kita,.

Jika kita ingin belajar sabar, maka kita perlu bergabung dengan orang-orang yang sukar. Justru kalau kita berhadapan dengan orang-orang yang suci, suka memaafkan, suka mengampuni dan baik hati, maka sulit bagi kita melatih kesabaran; justru kebalikannya, orang-orang lain yang barangkali harus bersabar terhadap kita.

Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sedangkan Pengkotbah 3:11 mengatakan "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." Janji-janji Tuhan di dalam kedua ayat inilah yang membuat kita sebagai anak-anak Tuhan tidak ada alasan untuk tidak mengucap syukur. (ss)