Selasa, 10 November 2009

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan

Christian graphics comment graphics

Di dalam Filipi 4:4 Rasul Paulus berkata: Bersukacitalah senantiasa dalam
Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

Bisakah kita benara-benar bersukacita di dalam segala keadaan?

Alkitab mengajarkan beberapa strategi berikut ini:

1. Janganlah Kuatir tentang Apa pun
Juga

Kekuatirkan tidak dapat mengubah apapun juga. Berjerih lelah dan bersusah hati
tanpa melakukan apapun, itu kekuatiran. Tidak ada apa pun yang bisa dihasilkan
dari kekuatiran.

Kekuatiran adalah sebuah respons dari hasil pembelajaran dan latihan. Kita belajar kuatir dari; orang tua; pasangan; sahabat;
atau dari pengalaman hidup.

Ada kabar baiknya. Karena kuatir adalah hasil
dari pembelajaran maka kita bisa belajar untuk tidak mudah kuatir.

Bagaimana belajar untuk tidak menjadi kuatir? Tuhan Yesus berkata: "Sebab
itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
(Matius 6:34).

Maksud- Nya, "Janganlah membuka
payung, kecuali hujan turun." Jangan kuatir akan hari esok. Nikmatilah
hidup hari ini pada saat ini juga. Lakukanlah sesuatu yang bisa Anda kerjakan
sekarang, serahkanlah hasilnya kepada Tuhan.

Lakukanlah apa yang menjadi bagian tanggung jawab kita dan serahkan kepada
Tuhan apa yang menjadi bagian dan tanggung jawab Tuhan yaitu: hasil dari
pekerjaan kita!

2. Berdoalah untuk Segala Sesuatu

Selanjutnya, sebagai ganti kuatir, gunakanlah waktu kita untuk berdoa kepada
Tuhan. Apabila kita berdoa sebanyak apa yang kita kuatirkan, maka kekuatiran
kita akan berkurang; damai sejahtera akan memenuhi hati dan pikiran kita.

Beberapa orang berpikir bahwa Tuhan hanya peduli akan urusan-urusan rohani
saja, seperti berapa banyak orang yang telah saya undang datang ke gereja atau
masalah-masalah pelayanan gereja.

Apakah Tuhan menaruh perhatian atas keuangan kita? Atas kesehatan kita? Atas
masa depan study anak-anak kita?

Jawabannya: Ya, Dia peduli atas setiap rincian hidup Anda; Itu berarti bahwa Anda bisa membawa semua masalah Anda
kepada Tuhan lewat doa.

3. Ucapkanlah Syukur kepada Tuhan
atas segala sesuatu

Setiap kali kita berdoa,
kita harus menyertakan ucapan syukur di dalam doa-doa kita.

Apabila kita melatih diri kita untuk mengucap syukur kepada Tuhan; maka hal ini
akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. Kita akan menjadi lebih kuat
dalam menghadapi stress atau tekanan hidup dan tidak mudah terserang penyakit.

Mengucap syukur akan membuat hidup menjadi lebih berbahagia. Orang yang tidak
tahu mengucap syukur adalah orang yang menderita dan tidak berbahagia hidupnya.
Mereka tidak pernah merasa puas. Tidak pernah merasa cukup.

Apabila kita melatih kebiasaan mengucap syukur dalam segala hal, maka kita
sedang mengurangi stress di dalam hidup kita.

4. Pikirkanlah Hal-Hal yang Benar

Jika kita ingin mengurangi stress dalam hidup kita, kita harus mengubah cara
kita berpikir karena cara kita berpikir akan menentukan perasaan kita. Dan
perasaan kita akan menentukan tindakan kita.

Alkitab mengajarkan bahwa jika kita mau mengubah hidup kita, kita perlu
mengubah apa yang selalu kita pikirkan.

Kita sendiri harus memutuskan untuk memikirkan hanya hal-hal yang benar dan
sedap didengar. Sebab Akar penyebab stress adalah karena kita memilih cara
berpikir yang salah; cara berpikir yang membesar-besarkan kekuatiran; cara
berpikir yang negatif, yang mana semua itu bisa membuat kita menjadi stress.

Kita perlu menaruh perhatian dan memikirkan janji Firman
Tuhan; mengingat kebaikan Tuhan atas hidup kita.

Apakah hasilnya bila kita tidak KUATIR; BERDOA untuk SEGALA SESUATU, MENGUCAP
SYUKUR dan BERFOKUS kepada HAL-HAL yang BENAR?

Rasul Paulus memberitahu kita hasilnya adalah "Damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
( Filipi 4:7)

Dijamin deh

Kamis, 05 November 2009

PUSATKAN PIKIRAN PADA YANG BAIK DAN BENAR

[SQ]

Renungan Harian

“Air Hidup”

Selasa, 3 November 2009

Baca: Matius 13:24-30

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.” Matius 13:24

Seorang penulis buku terkenal, John C. Maxwell, mengatakan bahwa sesungguhnya medan peperangan terbesar ada di pikiran manusia.

Pikiran itu sangat kuat dan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dengan pikiran kita. Ada pepatah yang mengatakan: “Menabur dalam pikiran akan menuai tindakan; menabur dalam tindakan akan menuai kebiasaan; menabur kebiasaan akan menuai karakter dan menabur karakter akan menuai tujuan hidup.”

Pikiran kita seperti tanah, tidak pernah memilih dan mempedulikan jenis benih apa yang hendak kita tanam. Jika kita menabur benih jagung, tanah akan meresponsnya, lalu menumbuhkannya. Begitu juga bila kita menabur benih padi atau mungkin lalang, rumput liar dan juga tanaman tanaman pengganggu sekali pun, tanah tetap saja akan merespons benih itu dan menumbuhkannya juga.

Apa pun yang kita tanamkan dalam pikiran, entah itu hal-hal yang baik atau pun negatif, pikiran kita akan segera menerima, merespons dan menumbuhkannya, tidak peduli hal itu akan berdampak positif/negatif terhadap kehidupan kita: membawa kepada keberhasilan atau sebaliknya menuju kehancuran. Sadar atau tidak, seringkali kita memperkatakan hal-hal buruk tentang diri kita sendiri: hidupku penuh masalah, aku tidak akan berhasil, sakitku tidak akan sembuh, keluargaku hancur berantakan, aku bodoh, aku tidak punya apa-apa (miskin), masa depanku suram dan sebagainya. Hal-hal negatif yang kita ucapkan itu akan direspons oleh pikiran kita dalam bentuk sikap dan tindakan, yang pada saatnya akan menghasilkan sesuatu yang sama persis seperti yang kita tanam. Namun bila yang kita tanam hal-hal positif: semangat atau rasa percaya diri, pikiran kita juga akan merespons hal itu ke dalam sikap dan tindakan kita sehingga hidup kita akan menjadi seperti yang kita harapkan. Oleh karenanya firman Tuhan mengingatkan, “...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8).

Benih yang kita tanam dalam pikiran menentukan hasil akhir kehidupan kita!

Model Lukisan

Suatu hari seorang pelukis Kristen sedang mencari model untuk lukisannya. Setelah beberapa lama, dia menemukan seorang anak kecil yang cocok.

"Nak, maukah kamu menjadi model untuk lukisanku?" tanya pelukis itu.

"Mau!" kata anak itu dengan semangat.

Lalu pelukis itu mengajak ke rumahnya.

"Tunggu yah, nak! Saya mau ambil peralatan lukis saya."

"Baik, Om!"

Tak beberapa lama, pelukis itu kembali dan mulai melukis anak.

Akhirnya, lukisan itu selesai dan pelukis itu sangat puas dengan lukisannya dan modelnya. Pelukis itu lalu memberikan hadiah yang banyak kepada anak itu. Anak itu sangat senang sekali menerima hadiah itu.

Lalu anak itu berkeliling dan melihat lukisan-lukisan yang tergantung di rumah pelukis itu. Sewaktu melihat suatu lukisan yang amat mengerikan, lukisan yang melukiskan seorang setengah baya yang digantung di kayu salib dan bermahkota duri dan berlumuran darah. Anak itu beteriak dan pelukis itu pun menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi.

Anak itu bertanya,"Siapakah orang ini?"

"O....Dia Yesus."

"Om memberiku begitu banyak hadiah kepadaku karena aku menjadi model Om selama beberapa menit. Apa yang Om berikan kepada Dia? Dia pasti sangat menderita dalam pose seperti itu."


Apa yang Anda telah berikan kepada Tuhan Yesus sebagai ucapan terima kasih atas pengorbanan- Nya di kayu salib?

Pasti Bisa

Seorang pemain gelandang University of Louisiville bermimpi ingin menjadi pemain football yang profesional. tetapi sayang waktu udah di wisuda ternyata tidak ada satupun klub yang berniat menawarinya masuk dalam tim mereka. Anak muda ini tidak menyerah begitu saja, dia lalu mencoba mengirim lamaran ke beberapa tim dan akhirnya dapat juga kesempatan dicoba di Pittsburgh Steelers. Tapi sekalipun dia udah coba sekeras mungkin, dia akhirnya tetap ditolak juga. Banyak dari teman-temannya bilang, " Kamu tuh sial banget yach! Tempat kamu bukan di sini kali! Udah gantung sepatu aja! Tetapi dia tetap nekat masuk ke klub lain, kirim lamaran, tapi lagi-lagi dia tetap tidak berhasil.

Kebanyakan orang ketika mengalami gagal berkali-kali terus menyerah, namun anak muda ini tetap tidak menyerah. Dia tahu betul bagaimana kemampuannya dan meyakini bahwa suatu saat pasti impiannya menjadi kenyataan. Dia tetap sabar, tekun, terus latihan dan berusaha meraih kesempatan.

Pada suatu saat, dia mendapat undangan untuk dicoba di Tim Baltimore dan.... dia berhasil mencetak tiga gol berturut-turut. Sejak saat itu, kariernya melesat dan dia tercatat menjadi pemain gelandang terbaik yang pernah main di NFL, dialah Johnny Unitas.

Karena kegigihan, kesabaran, ketekunan, kemauan untuk terus berlatih, dan sikap optimis, sang pemuda yang berulang kali ditolak, malah menjadi pemain terbaik di NFL.

Di dalam Tuhan, sebenarnya kita bisa meraih semua mimpi-mimpi kita. Terkadang yang membuat kita gagal itu sebenarnya adalah diri kita sendiri, bukan kegagalannya. Kalau kita fokus pada sasaran mimpi kita dan punya keyakinan kalo kita bisa, pasti suatu saat mimpi kita akan menjadi kenyataan. Tidak semua kesuksesan itu diraih dengan cara mudah dan instan.

Jatuh bangun sewaktu membangun mimpi adalah hal biasa. Hanya orang yang tidak berhenti untuk mencoba yang suatu saat bakal meraih impiannya.

Andalkan Tuhan, bulatkan tekad, dan jangan berhenti untuk terus mencoba, maka suatu saat pasti kesempatan emas terbuka untuk meraih impian.

" Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau kemanapun engkau pergi. "
( Yosua 1 : 9 )

Tuhan Yesus memberkati..

Senin, 02 November 2009

thanks venan again

kemarin pelayanan, tapi datangnya sesi 4. tadinya siy dah ga mau datang sebab badanku lagi pegal bangat, mana perut mules terus, tapi karena ingat bawa duitnya YUKI jadinya datang deh. trus waktu sesi 4, jadwal jadi singer, lagi dimimbar, ehkk ada venan


trus waktu ibadah sesi 5 dah selesai, aku ngambil air minum di ruangan pasutri, ternyata dia ada. ngobrol ngobrol sebentar, ternyta dia ngajakin pulang bareng. ho ho ho, senang bangat ai. soalna smua orang meninggalkan diriku pan kalo pulang ndiri cepiii ndak ada yang di godain, kalo ada yg barengkan jadi happy.

ekkkhh waktu lagi di bonceng gitu, dia cerewetin aku, karena pulang malam dan ndak ada temanna. haizzz, seumur umur baru kemarin ada cowok yg marahin aku karna pulang malam.

tapi dia baikk kok ngantarin mpe dapat angkot 25 yg banyak orangnya. jadi jadi enak nak cuman 1. dia bawa motor masih kayak bawa sepeda,.. ha ha ha ha aneh, baru kali ini juga aku di bonceng ma cowo kaya naik sepeda..

senangnyaa,.. thakyu venan